Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Derasnya hujan membuat beberapa titik di Jakarta dan sekitarnya alami banjir. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan kemacetan lebih parah dan mengganggu kelancaran arus logistik, khususnya dari kawasan industri menuju pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita, menjelaskan untuk rute tersebut selama ini membutuhkan waktu 6-12 jam.
"Selama ini hambatan utama di Tol Cikampek hanya kemacetan, banjir belum berdampak, itu karena kepadatan ya, durasinya segitu (6-12 jam)," ujarnya kepada detikFinance, Selasa (12/12/2017).
Zaldi mengatakan, alternatif pengiriman logistik belum banyak tersedia. Sehingga masih bergantung dengan transportasi di darat. Lantas saja, ketika ada hal-hal seperti banjir, lalu lintas logistik sangat terganggu.
Selain truk, pengusaha bisa menggunakan kereta api. Akan tetapi, Zaldi menyatakan biaya angkut dengan kereta api 15% jauh lebih mahal dibanding distribusi menggunakan truk. Selain mahal, Zaldi mengaku kapasitas gerbong saat ini juga terbatas. Pihaknya meminta kepada pemerintah untuk menambah gerbong kereta barang untuk melancarkan proses distribusi.
"Karena gerbongnya juga kurang, hanya 200 gerbong barang per hari, karena kan mereka (kereta) masih fokus untuk penumpang kalau bisa tambah jadi dua kali lipat dan biayanya kalau bisa lebih murah lagi," ungkapnya.
Cuaca ekstrem sudah diproyeksi sejak beberapa waktu sebelumnya. Zaldi mengungkapkan banyak barang sudah dipasok lebih banyak dari rata-rata, apalagi ketika memasuki Natal dan Tahun Baru, kebutuhan konsumen meningkat.
"Kalau karena banjir kita terhambatnya di dalam kota, hanya biasanya gudang-gudang di daerah kita tambah stoknya, khusus untuk makanan yang bisa disimpan lama, kita antisipasi cuaca ekstrim," terang Zaldi. (dtc)