Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - New York. Bursa saham Wall Street berakhir beragam pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan dua indeks utama Dow dan S&P 500 memperbarui rekor penutupan mereka, saat Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 118,77 poin atau 0,49 persen menjadi ditutup di 24.504,80 poin, dan indeks S&P 500 bertambah 4,14 poin atau 0,15 persen menjadi ditutup di 2.664,11 poin. Sementara itu, Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 12,76 poin atau 0,19 persen menjadi 6.862,32 poin.
Para investor mengamati secara seksama pertemuan Federal Reserve, dengan pernyataan kebijakan terbaru akan dirilis setelah pertemuan berakhir pada Rabu waktu setempat atau Kamis (14/12) waktu Indonesia. Setelah rilis tersebut, Ketua Fed Janet Yellen akan mengadakan konferensi pers terakhirnya sebagai ketua bank sentral AS.
The Fed secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga ketiga untuk tahun ini, namun para investor ingin melihat bagaimana sinyal lembaga pembuat kebijakan itu mengenai 2018.
"Kami semua tahu Fed akan menaikkan suku bunga besok, jika tidak, itu akan menjadi kejutan. Pertanyaan yang menarik adalah apakah mereka mengungkapkan sesuatu tentang langkah-langkah kebijakan mendatang," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan.
"Kesempatan terbesar untuk mengejutkan adalah jumlah kenaikan suku bunga yang diprediksi pada 2018. Pasar telah memperhitungkan dalam dua kali, pertama pada Maret dan kedua pada September," tambahnya.
Di sisi ekonomi, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir meningkat 0,4 persen pada November, disesuaikan secara musiman, mengalahkan konsensus pasar dengan kenaikan 0,3 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (12/12).
Dalam berita perusahaan, saham Boeing melonjak 2,39 persen menjadi 289,94 dolar AS setelah raksasa dirgantara itu meningkatkan dividennya dan menyetujui pembelian kembali saham senilai 18 miliar dolar AS pada Senin (11/12) sore. (ant)