Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Menjelang Natal, bisnis rental mobil masih normal.. Belum ada lonjakan permintaan. Demikian dijelaskan Sihar Emry, pebisnis rental mobil di Medan kepada medanbisnisdaily.com, Kami (14/12/2017).
Ia mengatakan, hingga H-10 Natal order masih normal seperti hari-hari biasa. “Sampai sekarang masih normal. Biasanya sesudah Natal dan jelang Tahun Baru ramai. Orang banyak yang mau pulang kampung,” katanya.
Menurut Sihar, tingginya permintaan menjelang hari besar keagamaan, biasanya pemilik mobil akan menaikkan tarif sebesar Rp 50.000- Rp 100.000 per hari.
“Biasanya tariff sehari Rp 300.000-Rp 350.000 per hari. Kalau jelang Tahun Baru bisa tembus Rp 450.000. Itu lepas kunci,” jelasnya.
Diakui Sihar, momen-momen seperti inilah yang ditunggu-tunggu pebisnis rental mobil. Karena pada bulan-bulan biasa bisa dibilang sepi. Apalagi dengan menjamurnya transportasi berbasis online. Jadi bisa dibilang penghasilan sebulan bisa menutupi kekurangan di bulan-bulan berikutnya. Begitu juga pada saat Lebaran tiba. Pendapatan pebisnis mobil rental ini juga melonjak karena banyak yang butuh mobil.
“Bisa dibilang dalam setahun paling tidak ada 3 bulan yang sudah pasti. Sisanya ya harus dicarI sendiri. Jadi penghasilan yang 3 bulan itu harus disubsidi ke bulan-bulan lain yang sepi orderan,” katanya
Sihar menambahkan, pebisnis rental mobil harus pintar-pintar mengambil peluang. Pas lagi ramai harus dimanfaatkan betul. Itu untuk mensubsidi saat orderan sepi.
Hal sama juga dikemukakan pebisnis rental mobil lainnya, Riandi Manalu. Riandi yang telah memiliki 3 unit mobil rentalan ini mengaku ada-ada saat tertentu banyak pesanan. Sebaliknya ada pula yang dalam 1 bulan mobilnya tidak bergerak sama sekali.
“Kami ini marketnya masih mulut ke mulut. Lewat perkawanan. Pas kawan padat, diover ke yang lain. Ada juga yang pakai jasa calo. Komisinya Rp 50.000 per unit. Kalau bulan-bulan padat seperti jelang Tahun Baru ini kadang kita malah kewalahan,” akunya.
Ditanya pengaruh soal tranportasi online, Riandi mengaku tidak berpengaruh. Menurutnya, pengaruhnya hanya pada angkot.
“Kalau mobil rental kan biasa dicarter berhari-hari. Biasanya ke luar kota. Jarang ada yang mencarter untuk keperluan dalam kota. Jadi kalau ke transportasi online tidak ada pengaruhnya. Enggak tahu ya besok-besok. Mana tahu transportasi online membuka layanan carter seperti kami,” tandanya.