Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Karanganyar. Budiyanto bersama istri dan 2 anaknya tinggal mengasingkan diri di dalam hutan Dukuh Wirun, Desa Plesungan, Karanganyar. Jauh dari pemukiman warga, selain terasing dari pergaulan, kedua anak Budiyanto tidak mengenyam pendidikan.
Rumah tersebut berada sekitar 1 km dari kantor Desa Plesungan. Untuk menuju rumahnya harus melewati jalan terjal berbatu. Jalan tersebut biasanya hanya dilewati mobil ataupun truk pengangkut pasir dan batu.
Mengenai pendidikan, kedua anaknya saat ini tidak bersekolah. Kharisma pernah mengenyam pendidikan hingga kelas 2 SD. Sedangkan Redi belum pernah bersekolah. Budiyanto mengaku kesulitan masalah biaya.
"Kemarin dari Polres Karanganyar juga ke sini. Katanya akan membantu menyekolahkan anak-anak dan membantu masalah tempat tinggal," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Plesungan, Yulianto, mengatakan keadaan keluarga Budiyanto tersebut merupakan atas kehendak mereka sendiri.
"Kami sudah berkomunikasi. Anak-anak akan kita bantu sekolahnya, tapi dia tidak membolehkan. Saya minta kembali ke Kragan juga tidak mau. Ya sudah, sementara Pak Kades membuatkan rumah di sana daripada kehujanan," ungkap dia.
Budiyanto sekeluarga tinggal di rumah kayu yang dibuat seperti rumah panggung berukuran 2x3 meter. Untuk masuk ke dalam rumah, mereka harus naik menggunakan tangga. Bagian dalam rumah hanya digunakan sebagai tempat tidur. Sedangkan bagian luar rumah digunakan untuk memasak dan menjemur pakaian.
Budiyanto tinggal bersama sang istri, Marmi (36) dan dua orang anaknya, Kharisma Ayu Soraya (10) dan Redi Gaby Hidayah (9). (dtc)