Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Objek wisata Pantai Pasir Putih Parbaba, tepatnya di Desa Huta Bolon Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, tentu sudah tidak asing dan sudah cukup dikenal, baik wisatawan domestik, maupun mancanegara. Pantai pertama di Kabupaten Samosir ini , sejak diresmikan tahun 2006 silam, sudah dikunjungi jutaan pengunjung atau wisatawan dari berbagai daerah di indonesia, juga warga negara asing.
Namun dalam perkembangannya, meskipun sejumah fasilitas sudah dilengkapi, jumlah pengunjung justru menurun. Pada liburan Natal Desember 2017, pengelola usaha Pantai, bahkan petugas retribusi di Pasir Putih Parbaba, mengaku penurunan pengunjung hampir mencapai 50% bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pemberitaan soal penurunan jumlah pengunjung Pasir Putih Parbaba ini ternyata mendapat dibagikan ke beberapa grup facebook, berbagai tanggapan netizen pun muncul dikolom komentar. Bahkan ada yang berkomentar "pedas".
Berikut komentar netizen di salah satu grup facebook menanggapi penurunan jumlah pengunjung Pantai Pasir Putih Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, libur Natal Desember 2017 :
Pemilik akun facebook Frans Sitanggang sebagai pembuka kolom komentar melontarkan pertanyaan, "Boasa turun? Naso main do pengelola ni pasput i. (Kenapa turun, apa pengelola pasputnya tidak main-red).
Berikutnya, pemilik akun bernama Jonner Siagian "Mungkin semua serba bayar dan mahal, sama seperti lumban bulbul serba bayar dan mahal."
Andreas Hutabarat "Ealh,,da kena aku disitu,,,lagian kurang keramahtamahannya juga,,gk macam di bali sono,,,."
Alaindelon Simanungkalit "Kumuh, tdk nyaman, semua serba bayar mahal."
Tulus Simatupang "Ai ml sai tabaen do tokkartai baturun dou (Kalau kita selalu ribut yah turunlah-red).
Hulman Sinurat "Jika turun, Stakeholder lakukan kajian untuk evaluasi. Agar dapat diketahui penyebab2 dan dikemudian hari akan semakin meningkat."
Masih komentar Hulman Sinurat, "Seperti yg dikomentari Lae Alaindelon Simanungkalit, Jonner Siagian. Perlu dipublikasi di Media Lae. Agar kelemahan atau kekurangan dapat menjadi ajang kesuksesan."
Menjawab komentar Hulman Sinurat, Jonner Siagian "Iya Pak Hulman Sinurat, Perlu juga pemda nya sesering mungkin melihat situasi wisatanya."
Dan Winer Simamora "Inilah kekurangan, cara berkomunikasi, keramahan menyambut tamu, perlu Dep. Pariwisata mengadakan trening. Nanti orang luar masuk membuka usaha apa ngak keberatan."
Idris Manik "Hati2 ini medan bung, sude arga, kota macan saya kapok ke sono, tdk bersahabat,,,,, lebih2 dri rentenir."
Nasib Tam "Udah makan di warungnya..BAB malah bayar lagi..kan aneh." disambut Beatus Teali "Sungguh terlalu. Jika saya pengusaha disana..Saya akan gratis kan kekamar mandi..mau mandi, ganti baju ato apalah gratis..Dan akan dibuatkan daftar harga makanan yg di jual..supaya pembeli merasa puas dan tdk dirugikan."
Mangido Nainggolan "Perlu analisis mendalam dan menyeluruh terutama ttg tipical masy sekitar destinasi."
Dolok Rumata "Terkadang org cari kesempatan dlm kesempitan, tdk dipikirkan jauh kedepan. Gabe parsahalian (kapok) wisatawan. Tidak semua wisatawan byk hepeng. Dlm hati org itu emang cuma ini tmpt wisata.., tlglah dibuat yg terbaik bg wisata (tamu yg hrs hita hargai) horas..."
Delita Lince "Mau bgm lg kan bnyk miskn susah cari duit disana jd ksmpatanlh mrk2 itu pdhl thn llu ramai meriah enaklh mandi2 tp klo tdk libur skolh sepilah."
Raden W Siahaan "Wisatawan merasa bhw tempat tu tdk memiliki nilai plus lg...terutama dr segi servis."
Dalton Nababan "Na menurun do passarian ndang nadia (Bukan apa karena pencaharian lagi turun-red)."
Mobe Pakpahan "Sangat setuju. Semua harga selangit..."
M Mustafa Iqbal Rajagukguk "kurang aman."
N Sahat Simbolon "Kalau tanggung bw duit di urungkan dulu niat ke sana..karna semua serba byr..kebersihan kurang..tempat sampah ada tapi jarakny jauh2..air danau sudah surut jauh lebih kurang 10 meter..."
Fendie Pablo "kapok dengan tarif parkir yang mencekik leher."
Faeyza Harahap "pemerintah pusat udh banyak bantu regulasi dan infrastruktur..pembinaan masyarakat sekitar tugas pemerintah daerah..."
Dorlian Mardiana Simbolon Missdora "Klo menurut saya: perlu selalu diadakan pembaruan tempat yg unik dan diperbanyak event2 yg bisa menarik lebih banyak wisatawan lg, para pengelolanya hrs lebih kreatif dan selalu update."
Kembali Hulman Sinurat "Mungkin kita lupa dengan jargon yg sempat membumi dari sebuah Iklan Parfum. "Kesan pertama begitu menggoda, Selanjutnya terserah anda". Jika kesan baik dari para pelaku usaha Objek Wisata Pantai Pasir Putih Parbaba dan Pantai Indah Situngkir (PIS). Tentunya tidak seperti kondisi atau suasana sekarang ini. Untuk itu mari kita koreksi diri sendiri mulai dari tarif sarana2 permainan air sampai harga menu2 jajanan dan makanan serta tarif parkir. Saya selaku Putra dari lokasi objek wisata ini, sangat merasa sedih sepinya pengunjung."
Nababan Rudy "Banyak pengeluaran al: Sewa pondok, Uang parkir. Tiap masuk toilet bayar 2.000. Tarif harga makan minum tinggi."
Vanhelsing Sinaga "numpang charjet aja diminta 5.000 rupiah...parah kan pdhl belanja dsna habis 1 juta."
Gabriel Binsar Simanungkalit "Menurun disebabkan banyaknya tempat wisata wisata yg baru muncul di wilayah danau toba. Seperti di tobasa dan taput, humbang, dulu kita cuma kenal pasir putih di samosir..skrang di tobasa ada beberapa tempat pasir putih. Contoh pantai bulbul..di humbang ada si pitcur dan huta ginjang."
Dan Margaretheo Pricillia "Kalau harga2 standard di Samosir maka pengunjung dipastikan membludak. Krn banyak yg kecewa kalau belanja di Samosir, harga2 selangit, belum lagi ketipu beli mangga toba, beli yg bagus stlh bayar yg terbawa koq banyak yg busuk...Ini kan bikin kapok orang jalan2 ke Samosir."
Dari sekian banyak komentar netizen di grup, kebanyakan diantaranya menyesalkan harga yang dianggap terlalu mahal dan kurangnya pelayanan. Dan hingga berita ini ditayangkan, berita yang dibagikan di grup membawa nama Tapanuli itu, sudah di like hampir ratusan pengguna media sosial facebook.