Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Purbalingga. Selama libur panjang Natal dan Tahun 2018 jumlah pendaki yang akan mendaki ke Gunung Slamet di Jawa Tengah meningkat. Selama libur Natal dan Tahun Baru sudah lebih dari 2.000 pendaki naik ke Gunung Slamet melalui jalur Pos Bambangan, Purbalingga.
"Pendakian mulai ramai saat jelang Natal hingga hari ini menjelang tahun baru. Dari awal Natal sampai saat ini sudah 2.000 lebih," kata Pengelolaan Pos Pendakian jalur Bambangan, Slamet Ardiansyah kepada wartawan di Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Minggu (31/12).
Menurut dia, pada pendakian tahun ini saat Natal dan Tahun Baru ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun ada beberapa pendaki yang sempat membatalkan pendakiannya akibat adanya cuaca ekstrem beberapa waktu lalu. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak.
"Ada peningkatan (pendaki), sempat ada yang membatalkan. Seperti saat Natal dikira cuaca buruk ternyata cuaca bagus," jelasnya.
Rata-rata para pendaki berasal dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur dan ada wisatawan asing dari Jepang.
Sedangkan untuk pendaki yang akan merayakan Tahun Baru di Gunung Slamet hingga saat ini masih ada sekitar 100 pendaki yang bertahan di puncak. Diperkirakan jumlahnya akan bertambah karena sudah banyak pendaki yang ingin merayakan pergantian tahun di Gunung Slamet.
"Untuk yang merayakan tahun baru masih ada yang bertahan di atas (Gunung Slamet) sekitar 100 pendaki. Banyak yang sudah telepon minta booking untuk tahun baru," ujarnya.
Meskipun demikian dia mengimbau agar para pendaki yang akan merayakan pergantian tahun di Gunung Slamet supaya tidak merayakan dengan berlebihan. Apalagi sambil membawa kembang api maupun petasan. Kerena pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya pernah menyita 6 petasan berukuran besar yang dibawa pendaki. Hal tersebut sangat berbahaya.
"Biasanya orang merayakan tahun baru kebanyakan sambil menggunakan kembang api, yang jelas kita imbau, kita larang untuk bawa petasan. Kita sebar informasi jadi jika ada yang bawa petasan para pendaki bisa saling menginformasikan," ucapnya.
Selain mengimbau terkait larangan menyalakan kembang api, pihaknya juga mengimbau para pendaki agar selama pendakian jika akan turun hujan diusahakan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Jika sudah di tengah hutan diusahakan untuk membuat camp sambil melihat kondisi cuaca. Selama beberapa hariterakhir ini cuaca di Gunung Slamet sangat bagus dan aman untuk para pendaki.
"Keselamatan itu harus diutamakan dan saat pendakian ramai serta libur panjang seperti saat ini, Tim SAR kita selalu standby," jelasnya. (dtc)