Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sumbawa. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membagikan kisah hidupnya sejak dari lahir hingga saat ini menjadi seorang pejabat negara.
Dirinya menceritakan pengalamannya tersebut saat kunjungan kerja ke Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang dibalut dialog bersama menteri.
Rini memulai kisahnya sejak lahir di Amerika Serikat (AS) pada 9 Juni 1958. Mesti jauh dari Indonesia, namun hal tersebut tidak membuatnya lupa akan kampung halaman orang tuanya yakni Indonesia.
"Saya lahir di AS, jadi jangan percaya kalau orang bilang lahir di luar kemudian enggak ingat Indonesia. Salah. Buktinya saya maunya pulang," kata Rini di UTS, Sumbawa, Minggu (31/12).
Bukti tidak lupa akan Indonesia dibuktikan pada saat menginjak usia 3 tahun dirinya pulang ke Indonesia. Namun, beberapa tahun ke depan kembali meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu.
Mulai dari usia 10 tahun Rini menimbal ilmu ke Belanda hingga usia 15 tahun. Selanjutnya sampai usia 24 tahun kembali ke negeri paman Sam untuk melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga kuliah.
Meski seluruh latar belakang pendidikannya di luar negeri, tidak begitu saja membuat dirinya lupa akan Indonesia. Dia menyebutkan, pada saat lulus dari kuliah langsung kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan bank swasta.
"Karena ayah saya selalu mengingatkan, almarhum, kita boleh menimba ilmu kemana saja, tapi selalu ingat di mana akar kamu berada, jika tempat itu masih membutuhkan kamu, kamu harus kembali," jelas Rini.
Pada saat usia 24 tahun dan kembali ke Indonesia, Rini bekerja di Citi Bank selama 8 tahun, kemudian karir profesionalnya berlanjut lebih cemerlang dengan menjadi direktur keuangan di PT Astra International Tbk. Tidak berhenti di situ, pada beberapa tahun kemudian dipercaya untuk menjadi direktur utama di perusahaan yang memproduksi kendaraan bermotor ini.
"Saya direktur keuangan pada umur 31 dan menjadi dirut Astra International dengan karyawan 120 ribu pada umur 39 hmpir 40 tahun," ungkap dia.
Dengan pengalaman yang dimiliki selama memimpin perusahaan besar di Indonesia, pemerintah pada tahun 2001 memilih Rini untuk memimpin Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada usia 43 tahun.
Dan pada saat pemerintahaan kabinet kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Menteri Jusuf Kalla (JK) kembali dipercayai untuk memimpin Kementerian BUMN.
Rini berpesan kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi UTS untuk tidak lelah menyerap seluruh pelajaran yang didapat. Apalagi, murid-murid di UTS berasal dari hampir seluruh daerah di Indonesia.
"Saya minta adik-adik yangg dari mana-mana, saya harapkan bisa kembali ke tempatnya masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan di sana, di Aceh, Sebatik, dan lainnya," ujar Dia.
Selain berdialog dengan mahasiswa UTS, Rini juga berkesempatan untuk menyerahkan secara simbolik 11 BUMN untuk mengembangkan pendidikan di Sumbawa sebesar Rp 4 miliar.
"Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh manajemen dan direksi BUMN yang memberikan dukungan membangun asrama. Ada 11 BUMN dan memang saya merasa asrama penting, untuk harus bisa nyaman sehingga mahasiswa mahasiswi bisa belajar dengan baik dengan tenang. Karena tempatnya jauh dari mana-mana tetapi itu membuat satu konsentrasi yang bagus untuk kita menimba ilmu," ujar dia.
Sebelas BUMN yang terlibat adalah Bank BTN, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, PT Telkom Indonesia, PGN, Pertamina, Semen Indonesia, PLN, Waskita Karya, dan Wijaya Karya.
UTS memiliki 2.700 mahasiswa dari Aceh hingga Papua, berlokasi di Moyo Hulu, sekitar 15 km dari Kota Sumbawa, Kepulauan Sumbawa Besar. Program pembelajaran UTS berbasis teknologi yang terbagi ke dalam 7 fakultas yaitu teknologi pertambangan, teknobiologi, pertanian, informasi dan fakultas psikologi, ekonomi dan bisnis, ilmu komunikasi. (dtf)