Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara di awal tahun turun. Harga di tingkat petani pada akhir tahun Rp 1.250-Rp 1.300/kg, namun di awal tahun menjadi Rp 1.200/kg.
Harga ini jauh lebih rendah dibanding di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang bertahan pada level Rp 1.600-an/kg di tingkat petani dan di pabrik kelapa sawit (PKS) sekitar Rp 1.705/kg.
"Sebelum Natal dan Tahun Baru, harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) dikisaran Rp 1.700 - Rp 1.800/kg. Kita beli kepada petani pun saat itu di kisaran Rp 1.250 - Rp 1.300/kg. Tapi sekarang turun, kita jual ke PKS aja Rp 1.530/kg, jadi beli kepada petani Rp 1.200/kg," kata Barianto, suplyer TBS di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Kamis (4/1/2018).
Dihubungi terpisah, Ismail, pedagang pengumpul (pengepul) TBS di Dusun Jati, Kecamatan Padang Tualang, Langkat mengatakan, harga TBS memang di awal Januari ini anjlok.
"PKS baru buka, mulai beroperasi setelah libur tahun baru kan kemarin, harga pembelian mereka turun dari Rp 1.700 ke Rp 1.400/kg. Jadi kita beli ke petani hari ini hanya berani Rp 1.200/kg. Paling sedihnya, cuaca hujan terus, kondisi jalan menuju pertanian sawit petani becek berlumpur dan berlubang-lubang," katanya.
Diakui Safruddin, petani sawit di Desa Paya Bengkuang Kecamatan Gebang, Langkat, harga sawit di tahun baru ini murah.
"Hari ini mulai panen setelah dua pekan tak panen. Tapi harga sawit turun ini mas, hanya Rp 1.200/kg, akhir tahun 2017 lalu kan masih Rp 1.300-an 1.400-an/kg,", aku Safruddin.