Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Solo. PDIP masih belum menentukan pilihan bakal calon Gubernur Jawa Tengah. Penentuan rekomendasi yang rencananya dibacakan kemarin, diundur hingga lusa.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Andre Rahmanto menilai keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu merupakan sebuah strategi mengulur waktu. Hal tersebut menurutnya juga dilakukan PDIP dalam Pilgub Jateng sebelumnya.
"Saya kira ini bagian dari strategi PDIP. Ini bisa dibaca sebagai strategi mengulur waktu untuk menutup kemungkinan parpol lain bermanuver," kata Andre saat ditemui di gedung Rektorat UNS, Jumat (5/1/2018).
Namun di sisi lain, hal tersebut bisa jadi diakibatkan karena PDIP masih perlu lebih jauh menimbang siapa calon yang paling tepat. Sebab meskipun Ganjar Pranowo masih terunggul, namanya tersangkut dalam kasus hukum.
Dosen Pascasarjana Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISP) UNS Surakarta itu mengatakan PDIP harus benar-benar memikirkan langkah selanjutnya setelah menentukan pilihan.
"Kalau memang yang dipilih Ganjar, harus dipikirkan kemungkinan terburuknya jika KPK bertindak lebih jauh," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Deputi Humas UNS ini mengatakan harus segera ada upaya klarifikasi terkait keterlibatannya dalam kasus e-KTP. Dia melihat masih ada masyarakat yang mempercayai bahwa Ganjar terlibat korupsi.
"Dilihat dari sisi komunikasi, PDIP harus melihat sejauh mana publik percaya dengan isu itu. Dalam politik kan bermain opini, terlepas benar salah di fakta persidangan, yang diperhatikan itu opini publik. Selama ini saya lihat Ganjar baru beberapa kali membantah. Sejauh isu itu masih bergulir, harus ada upaya lebih untuk mengklarifikasi," katanya.
Mengenai nama selain Ganjar Pranowo, dia menilai masih ada sosok Bupati Kudus, Musthofa, yang mungkin bisa dicalonkan. Namun tentunya PDIP harus bekerja lebih ekstra membangun elektabilitasnya.
"Kalau Musthofa, walaupun dua periode Bupati Kudus, masih kurang menonjol. PDIP harus berjuang untuk segera meningkatkan popularitasnya. Tetapi PDIP tidak punya banyak waktu untuk itu," tutupnya. (dtc)