Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengajukan tiga syarat jika PT Ratu Prabu berniat membangun Light Rail Transit (LRT). Ratu Prabu sepanjang 400 km di Jakarta dengan dana yang disiapkan sebesar Rp 405 triliun.
Luhut mengambil contoh Tiongkok. Hal pertama yang harus disiapkan oleh Ratu Prabu adalah teknologi yang ramah lingkungan.
"Pertama, semua teknologi yang dibawa harus ramah lingkungan. Misalnya Tiongkok, kalau teknologinya bagus, kenapa enggak?," kata Luhut di kantornya, Senin (8/1/2018).
Kedua, dalam pembangunannya harus menggunakan lebih banyak tenaga kerja lokal ketimbang tenaga kerja asing.
"Harus gunakan sebanyak mungkin masyarakat Indonesia. Memang, dalam 3-4 tahun pertama masih banyak yang dari dia (asing) karena kualitas vokasi kita untuk operasional training kan jelek. Itu kan terjadi bukan hanya 1-2 tahun ini tapi sekian puluh tahun. Sekarang sedang kita perbaiki," ujar Luhut.
"Nah dalam 3-4 tahun ini dia harus membuat training atau pendidikan ini, siapapun dia, karena kalau kita mengandalkan orang Indonesia sendiri nanti enggak selesai, karena memang kan (pembantu proyek) harus selesai sesuai schedule," lanjutnya.
Menurut Luhut, pihak yang berinvestasi, dalam hal ini Ratu Prabu memiliki tanggung jawab jika nantinya diberi wewenang untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam jangka waktu tertentu harus selesai.
"Ketiga, harus bisa hulu ke hilir dan transfer teknologi. Misalnya tadi ada nikel, nikel jadi stainless dan berbagai produk lainnya yang nilai tambahnya jadi 100 kali lipat," tambahnya. (dtc)