Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Saat ini, sekitar 4.000-an dokter umum di Indonesia tercatat belum memperoleh kelulusan uji kompetensi. Karenanya juga, para dokter tersebut dipastikan belum dapat bekerja (menganggur) untuk mengaplikasikan ilmu mereka.
Padahal, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna SpTHT-KL mengatakan, hingga kini, khususnya di pelosok, masih banyak daerah yang membutuhkan tenaga dokter. Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan realita jumlah dokter yang menganggur tersebut.
"Saat ini, memang terdata ada 4.000-an dokter se-Indonesia belum lulus uji kompetensi dokter. Kita harap bisa selesai dengan adanya kolegium dari Dokter Indonesia (DI) dengan Pengurus Besar (PB) IDI," katanya kepada wartawan, Kamis (10/1/2018).
Wijaya mengatakan, jika masih banyak dokter yang menganggur padahal daerah membutuhkan, hal ini tentu menjadi masalah besar. Apalagi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah membuat program 'Nusantara Sehat' yang ditujukan bagi para dokter umum.
"Namun sayangnya, masih banyak dokter yang belum siap diterjunkan ke pelosok-pelosok," tegasnya.
Jumlah itu, sambung Wijaya, termasuk dokter yang sudah menerima ijazah namun belum lulus kompetensi dan ada juga yang sudah lulus uji kompetensi. Kondisi ini menjadi perhatian PB IDI untuk kolegium guna menyelesaikan masalah tersebut.
"Tetapi dalam 4.000-an itu belum terhitung dokter yang masih di fakultas kedokteran (FK) dan sudah ikut uji kompetensi tetapi belum menerima ijazah," jelasnya.
Untuk itu menurut Wijaya, banyaknya dokter yang belum lulus uji kompetensi itu juga harus diperhatikan. Hal itu karena standar setiap fakultas kedokteran di kota besar dan daerah berbeda-beda.
"Akan berbeda FK Universitas Indonesia dengan FK di daerah lain, apalagi fasilitas, sarana serta prasarananya. Maka dari itu uji kompetensi harus disesuaikan, kasihan mahasiswa yang di daerah dengan fasilitas terbatas," terangnya.
Karenanya Wijaya berharap, FK dimanapun harus serius dalam menyeleksi penerimaan mahasiswanya. Kampus tidak hanya memilih individu yang pintar, tetapi juga berkualitas dan benar-benar ingin menjadi dokter. Sebab dokter erat huhungannya dengan kemanusiaan.
"Itu kenapa banyak dokter yang tidak lulus uji kompetensi. Karena standarnya disamakan padahal kemampuan terkait sarana dan prasarananya jauh berbeda. Padahal uji kompetensi dua hari saja," ujarnya.
Pada Januari 2018 ini, lanjut Wijaya, Menteri Kesehatan (Menkes) berencana akan berkunjung ke Medan dalam rangka kongres nasional Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI). Kegiatan ini nantinya juga membahas pemahaman dokter untuk memaksimalkan berbakti dan mengabdi ke pelosok nusantara.
"Kalau tidak ada halangan, Menkes akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PDUI untuk program nusantara sehat," pungkasnya.