Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Bursa Efek Indonesia tegaskan perdagangan saham berjalan normal hal tersebut dikemukakan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat. Dirinya menjelaskan, tidak ada gangguan secara operasional di tengah musibah runtuhnya selasar BEI Senin lalu.
"Saham, saya rasa secara operasional perdagangan saham tidak mengalami kendala apa-apa. Dan kami kemarin juga tidak mensuspend perdagangan karena tidak ada kaitan secara langsung terhadap operasional perdagangan kejadian kemarin. Dan bagian tugas yang sangat baik telah dilakukan teman-teman BEI yang handling korban sudah disebar ke rumah sakit, Alhamdulilah normal. InsyaAllah hari ini normal. Enggak ada apa apa," kata dia di Gedung BEI, Selasa (16/1).
Dirinya menjelaskan, BEI sudah mendapat surat pernyataan dari pihak gedung bahwa BEI bisa menyelenggarakan acara -acara di bursa efek Indonesia dengan ketentuan yang ditetapkan oleh gedung.
"Artinya dengan ketentuan beberapa tempat belum bisa digunakan. Bursa menunggu pasien di RS. Dari 97 korban yang kejadian kemarin, 51 diantaranya masih dirawat di RS dan sisanya sudah boleh pulang. Dan dari 51 itu 26 harus dioperasi hari ini. Sisanya dirawat. Kami akan terus memperhatikan teman-teman dari terutama mahasiswa," kata dia.
Mengenai biaya perawatan BEI dalam hal ini siap menanggung secara keseluruhan dengan proses pembicaraan dengan asuransi dan pihak pengelola gedung.
"Semua biaya di-handling oleh bursa terlebih dulu nanti kita akan bicara dengan pihak asuransi dan pihak gedung. Kalau masalah harganya enggak tau berapa biayanya, kami kira ini kan accident ya, dan ini kecelekaan dan tentunya enggak ada yang memprediksi kejadian ini enggak bisa terjadi di gedung semegah ini kan. ini murni kecelakaan," kata dia.
Sementara itu mengenai IPO dirinya mengaku masih berjalan dengan normal.
"Masih ada yang IPO lagi masih 4 kalau enggak salah. Ada beberapa lagi yg masukin lagi registrasi mungkin 3 perusahaan. Namanya belum dikasih tau. Sektornya ada energi ada BTPN sudah masuk. BUMN belum, yang tiga belum tau. kan belum ekspose ada trading ada perdagangan ada beberapa," jelas dia. (dtf)