Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Hanura 'Manhattan' pendukung Oesman Sapta Odang (OSO) meminta kubu 'Ambhara' untuk mengungkap peserta munaslub. Kubu 'Ambhara' memecat OSO dari posisi ketum dan melalui munaslub sudah memilih Marsdya (Purn) Daryatmo sebagai ketum baru.
"DPP Hanura yang sah dan diakui negara adalah kepemimpinan Oesman Sapta-Harry Lontung," ujar Wakil Ketua Umum Hanura kubu 'Manhattan' I Gede Pasek Suardika saat dimintai konfirmasi, Kamis (18/1).
Hanura kubu 'Ambhara' menggelar munaslub di kantor DPP dan menyebut dihadiri oleh 27 DPD dengan 418 DPC Hanura dari seluruh Indonesia. Pasek meminta agar kubu 'Ambhara' mengungkap siapa-siapa saja peserta munaslub itu.
"Klaim angka 27 dan 400-an ketua DPD dan DPC hadir sangat tidak masuk akal. Bagus juga kalau (kubu Ambhara) berani ungkap ke publik ketua DPD 27 itu siapa saja, dan 416 ketua DPC siapa saja," ujarnya.
"Agar para ketua DPD yang dicatut atau dipalsukan kehadirannya bisa melakukan upaya pembelaan dirinya dan publik tahu. Begitu juga ketua DPC yang dicatut," imbuh Pasek.
Meski begitu, dia mengatakan kubu 'Manhattan' tetap menghormati apa yang dilakukan oleh Hanura 'Ambhara'. Pasek menilai itu sebagai dinamika yang terjadi di dalam partainya.
"Namun sebagai sebuah dinamika politik tentu harus dihormati. Semoga saja ini proses pendewasaan bagi Hanura yang baru berusia remaja," tuturnya.
Seperti diketahui, Hanura kubu 'Ambhara' menggelar munaslub di DPP Hanura, Bambu Apus, Cipayung, Jaktim, pagi tadi. Daryatmo didapuk sebagai ketum kubu 'Ambhara' setelah 27 DPD yang diwakili beberapa perwakilan daerah menyampaikan pandangan untuk menunjuk yang bersangkutan sebagai ketum definitif.
"Ini arus bawah yang menghendaki, baik dari DPD maupun provinsi. Yang terdaftar saat ini sudah 418 DPC," kata Sekjen Hanura kubu 'Ambhara', Sarifuddin Sudding saat mengumumkan soal munaslub di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).
"Ada 27 DPD tetap solid melakukan munaslub, sehingga kita tidak bisa lagi membendung," sambungnya. (dtc)