Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. PKB dan Partai Demokrat (PD) diprediksi akan bersaing di papan tengah Pemilu Legislatif 2019 nanti. Elektabilitas keduanya bakal terdongkrak bila mampu menjadikan figur sentral masing-masing sebagai calon wakil presiden untuk capres Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini dikemukakan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully, dalam pemaparan survei 'Lima Isu Partai Politik Terkini di Tahun Politik', di Graha Dua Rajawali, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Survei dilakukan pada 7 sampai 14 Januari 2018. Metodenya multistage random sampling, jumlah responden 1.200 orang. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner, dilengapi diskusi kelompok terarah (FGD) dan analisis media massa. Margin of error survei ini adalah 2,9 persen.
Dari 14 partai yang disurvei, Partai Demokrat berada di urutan ke-4 dengan raihan 6,2%. PKB berada di urutan ke-5 dengan raihan 6,0%.
"PKB dan Demokrat menjadi partai penentu, salah satu penopang partai tiga teratas untuk pencapresan," kata Rully.
Dikatakannya berdasarkan survei, elektabilitas Partai Demokrat dan PKB saling salip-menyalip sejak Agustus 2017. Pada Agustus 2017, PKB mendapat 8,8% dan Demokrat mensapat 6,5%. Desember 2017, Demokrat menyalip dengan raihan 5,8% dan PKB mendapat 5,5%. Pada Januari 2018 ini tersurvei Demokrat mendapat 6,2% dan PKB mendapat 6,0%.
"PKB diuntungkan dari isu Islam yang sedang seksi," kata Rully.
Menurutnya, isu yang menarik pemilih Islam sudah panas sejak Pilgub DKI 2017, dan gaungnya bisa sampai ke seantero negara. Adapun PKB adalah partai yang punya basis massa Islam khususnya NU.
Di sisi lain, Demokrat punya daya tarik sendiri yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai putra Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini sudah diisukan menjadi cawapres. Tentu AHY juga akan bersaing dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga diisukan maju menjadi cawapres pendamping Jokowi.
"Maka dua orang ini (AHY dan Cak Imin) sama-sama menjadi penopang elektabilitas partai," kara Rully.
Menurutnya, semua partai kecuali pihak kompetitor Jokowi berkecenderungan ingin menyodorkan cawapres untuk Jokowi, tak terkecuali Demokrat dan PKB. Namun, Demokrat dipandangnya masih punya kemungkinan membentuk poros baru lepas dari poros capres Jokowi.
"Semua partai pasti mengajukan kader terbaiknya mendampingi Jokowi, termasuk PKB dan Demokrat. Mereka sedang berlomba-lomba menjadi cawapres Jokowi, meski AHY kita belum tahu apakah bikin poros baru atau mengikuti poros yang sudah ada," kata Rully. (dtc)