Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Icah Atikah terus menangis saat menghadiri acara penyerahan kunci dalam program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Pemkot Bandung. Icah merupakan satu di antara tiga warga di Jalan Ahmad Yani, Gang Tekstil, RT 2 RW 1, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, yang menerima bantuan Rutilahu.
Dari awal hingga berakhirnya acara nenek berusia 70 tahun itu terus menerus menangis. Tangisan sang nenek semakin tak terbendung saat Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial menyerahkan kunci rumahnya yang kini sudah layak huni.
"Nuhun. Nuhun (terima kasih)," ujar Mak Icah sambil memeluk Oded saat prosesi penerimaan kunci, Minggu (28/1/2018) sore.
"Mugi sing barokah (semoga barokah). Tiasa manfaat kangge sakeluarga (bisa manfaat untuk sekeluarga)," ungkap Oded.
Ditemui usai acara Oded mengatakan program Rutilahu kali ini dilakukan terhadap tiga rumah. Selain milik Mak Icah, dua warga lain yakni Cucu dan Wastika yang tinggal saling bertetangga juga mendapat bantuan Rutilahu.
Menurut Oded ketiganya mendapatkan bantuan melalui Program Rutilahu 2017 dengan anggaran total Rp 57 juta. Uang tersebut dipergunakan untuk memperbaiki tiga rumah dengan kurun waktu sekitar dua minggu.
"Tadi ada kekurangan sekitar Rp 5 juta. Insya Allah akan saya tanggung sebagai infak," katanya.
Oded memastikan program tersebut akan terus berjalan untuk memperbaiki rumah warga melalui tiga sumber dana yakni APBD Kota Bandung, Banprov Jabar dan Bantuan APBN melalui program Kotaku.
"Insya Allah dengan seperti ini mereka yang semula kurang nyaman, sekarang bisa tidur nyenyak tidak kehujanan lagi," ujar Oded.
Program Rutilahu kali ini dilakukan pemerintah di lokasi padat penduduk. Bahkan tiga rumah yang kini mendapat bantuan saling berdempetan dengan masing-masing memiliki luas sekitar 2x5 meter.
Rata-rata satu rumah dihuni oleh empat hingga delapan orang. Sebelumnya kondisi rumah tiga warga tersebut cukup memprihatinkan. Selain dihuni oleh empat hingga delapan orang, mereka tidur beralaskan tanah semen dan genting bocor. Kini setelah diperbaiki rumah mereka diberi keramik, wc layak dan ventilasi sebagai sirkulasi udara. dtc