Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Pekerjaan rumah pertama yang dilakukan holding BUMN tambang adalah akuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Rencananya proses akuisisi akan dilakukan melalui pencaplokan saham perusahaan tambang asal Australia, Rio Tinto yang memiliki hak kelola di PTFI sebesar 40%.
Direktur Utama PT Inalum (Persero), Budi Gunadi Sadikin menegaskan, bahwa proses rencana pengambilan hak kelola Rio Tinto di PTFI melalui negosiasi masih berjalan dengan baik. Dia menepis terkait isu bahwa Rio Tinto menolak.
"Doakan saja, lumayan progresnya bagus. (Rio Tinto belum sepakat) gosipnya salah itu," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/1).
Pemerintah sendiri telah menunjuk Morgan Stanley untuk menghitung nilai hak participating interest (PI) Rio Tinto di PTFI. Ditargetkan hasil valuasi keluar tepat waktu yakni Juni 2018.
"Pak Jonan punya target sampai Juni. Ya kita sebagai yang diberi tugas bekerja sebaik mungkin untuk mengejar itu," tuturnya.
Budi meminta agar seluruh pihak tak perlu khawatir, upaya pengambilan saham PTFI hingga 51% masih berjalan dengan baik. Meskipun dia mengakui bahwa banyak pihak yang memiliki PTFI yang menjadi kendala pencaplokan saham PTFI.
"Tidak hanya ada PTFI. Jadi kalau kita mau ambil 51%, kita mesti melibatkan semua orang yang terkait dengan kepemilikan saham ini. Kalau tidak, tidak bisa tercapai target 51% itu. Tapi untuk detailnya seperti apa, strukturnya seperti apa, aku belum bisa cerita. Karena kita masih dalam proses," tandasnya.(dtf)