Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington DC. Orang nomor dua di Biro Investigasi Federal (FBI), Andrew McCabe, mengundurkan diri. Selama ini, McCabe sering dikritik oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan kalangan Partai Republik, karena dianggap bias mendukung capres Partai Demokrat saat pilpres 2016.
Disampaikan oleh sejumlah pejabat AS, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/1), McCabe akan resmi meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Direktur FBI pada Maret mendatang. Alasan pengunduran diri McCabe tidak diungkap ke publik. McCabe memulai kariernya di FBI sejak tahun 1996 sebagai agen khusus penyidik kejahatan terorganisir.
Tahun lalu, McCabe sempat menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur FBI selama lebih dari dua bulan setelah Trump memecat Direktur FBI saat itu James Comey. Kini posisi Direktur FBI ditempati oleh Christopher Asher Wray yang berlatar belakang pengacara dan pernah menjabat Wakil Jaksa Agung AS untuk Divisi Kriminal pada era Presiden George W Bush.
Usai McCabe mundur, David Bowdic yang merupakan orang nomor 3 di FBI akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur FBI.
Dituturkan seorang mantan pejabat senior FBI yang memahami isu ini, McCabe awalnya masih akan menjabat lebih lama hingga dia memenuhi syarat untuk pensiun. Namun McCabe akhirnya memutuskan untuk mundur lebih awal daripada dimutasi ke jabatan lebih rendah.
Mundurnya McCabe terjadi di tengah kekhawatiran soal penyelidikan Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman terhadap tindakan McCabe dan sejumlah pejabat tinggi FBI lainnya saat pilpres 2016. Saat periode itu, FBI tengah menyelidiki keterkaitan tim kampanye Trump dengan Rusia dan menyelidiki penggunaan server email pribadi Hillary Clinton saat menjabat Menteri Luar Negeri AS. Belum ada dakwaan yang dijeratkan pada Hillary.
Kubu Republikan sebelumnya mengkritik McCabe terkait penyelidikan server email Hillary. Kritikan menghujani McCabe setelah terungkap bahwa istri McCabe pernah mencalonkan diri menjadi anggota Senat Virginia dari Partai Demokrat. Tidak hanya itu, istri McCabe juga pernah menerima donasi politik dari mantan Gubernur Virginia Terry McAuliffe, yang juga sekutu dekat Hillary dan mantan Presiden AS Bill Clinton.
Saat itu FBI menjelaskan McCabe tidak terlibat langsung dalam penyelidikan Hillary hingga dia dipromosikan menjadi Wakil Direktur FBI pada Januari 2016. Pada saat itu, kampanye istri McCabe telah berakhir dan keterlibatan McCabe dalam penyelidikan Hillary dianggap bukan konflik kepentingan.
Trump sendiri beberapa kali menyerang McCabe via Twitter. Trump pernah bertanya mengapa McCabe bisa bertanggung jawab atas penyelidikan Hillary padahal istrinya pernah mendapat donasi dari 'Boneka Clinton'. Trump juga pernah menuding McCabe 'berpacu dengan waktu untuk pensiun dengan tunjangan penuh'. Saat McCabe menjabat Plt Direktur FBI, Trump menyebut reputasi FBI 'tercabik-cabik'.
Mantan Direktur FBI James Comey yang dipecat Trump pada Mei 2017, mengomentari pengunduran diri McCabe ini. "Agen khusus Andrew McCabe berdiri teguh selama 8 bulan terakhir, ketika orang-orang kecil berupaya menghancurkan institusi yang menjadi andalan kita," ucap Comey via Twitter.
Secara terpisah, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menyatakan pengunduran diri ini tidak ada kaitannya dengan Trump. "Saya bisa memberitahu Anda bahwa presiden tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan ini," tegasnya. (dtc).