Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sepuluh orang driver Grab ditangkap karena melakukan orderan fiktif. Aktivitas yang biasa mereka sebut sebagai 'tuyul' itu telah dilakukan selama tiga bulan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, para pelaku tertangkap atas kerja sama Subdit Ranmor Ditreskrimum dan Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Jadi ini adalah pengungkapan kasus penyalahgunaan data transaksi dan elektronik," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
10 Tersangka itu yakni PA, WTJ, ET, RJ, MCL, FA, YR, DN, FF, GJH. Serta dua orang lainnya yakni AA yang berperan melakukan rooting dan CRN sebagai perantara rooting.
"Pelaku AA dia merekrut beberapa temannya seolah-olah dijadikan driver. AA ini masuk ke Grab dulu, kemudian buat root program itu diubah di HP yang di mana seolah-olah pelaku lain melaksanakan transaksi, padahal dia tidak melakukan, hanya diam saja di meja," papar Argo.
Sementara, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan para pelaku melakukan order fiktif dengan berperan sebagai driver dan juga penumpang.
"Mereka tanam-istilah mereka tuyul-di satu titik untuk mengorder, seolah-olah dia di situ kemudian berpura-pura menerima orderan dan melakukan penjemputan atau pengantaran, padahal tidak dilakukan sama sekali," terang Nico.
Nico menambahkan, kasus ini terungkap setelah pihak Grab melapor ke kepolisian. "Dari hasil penyelidikan, mereka sudah tiga bulan beroperasi," ujar Nico.
Dari para tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya handphone untuk melakukan order fiktif. Saat ini polisi masih mendalami peran para tersangka. (dtc)