Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aliansi Santri Nasionalis (ASN) mendeklarasikan dukungan pada Jokowi-Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden 2019. Jokowi dianggap memerlukan pasangan yang bisa menguatkannya dalam menghadapi lawan-lawan politiknya di Pilpres mendatang.
Deklarasi dukungan Aliansi Santri Nasional pada Jokowi-Muhaimin dilangsungkan di Dubai Room, Hotel Madani, Medan. Kamis (1/2/2018). Menurut Ketua Aliansi Santri Nasionalis, Ikhyar Velayati, ada setidaknya 9 alasan Jokowi-Mohaimin sebagai pasangan ideal.
Dikatakannya, tiga tahun pemerintahan Jokowi telah berhasil memfokuskan pembangunan infrastruktur yang manfaatnya akan dirasakan kedepan.
"Kami melihat ini perlu dukungan, perlu dilanjutkan. Tapi di satu sisi ada usaha-usahs yang ini justru mendiskreditkan bahwa Jokowi tidak dekat dengan umat Islam. Tahun ketiga terjadi kristalisasi, yang menurut kami dari kalangan santri bahwa kelompok 212, atau isu 212, yang memang sangat religius, tapi sentimen keagamaan ini kemudian dimobilisasi menjadi sentimen anti Jokowi. Karena pada gerakan selanjutnya dapat membahayakan NKRI. Mulai ada unsur khilafah, memecah bangsa," kata Ikhyar.
Dikatakannya, kelompok-kelompok yang selama ini menentang Jokowi adalah yang berada di barisan Prabowo Subianto, yang notabene pihak yang dikalahkan Jokowi di Pilpres 2014. Pasca Pilkada DKI, kekuatan kelompok-kelompok itu semakin menguat dan terkristalisasi.
Karenanya, kata Ikhyar, Jokowi membutuhkan dukungan kelompok Islam yang lebih ramah, Islam nusantara. "Secara politik apabila Jokowi kalah, pembangunan mandek. Kekuatan orde baru akan menguat, demokrasi akan berlaku surut. Kalangan Nahdliyyin memberi usulan, satu-satunya cara menguatkan posisi Jokowi adalah melibatkan Nahdliyyin. Nasionalis dan Nahdliyyin, pernah menyatu dan mengusir tiga imprelialis," tegasnya.