Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Puncak. Kepala BNPB Willem Rampangilei menyebut proses pencarian korban longsor di kawasan Puncak dilanjutkan pada Rabu (7/2/2018) besok. Hal ini mempertimbangkan kondisi cuaca yang hujan dan hari yang mulai gelap.
"Evakuasi korban kendalanya kalau pencarian orang hilang di longsor tidak mudah. Harus menggunakan pompa air, digali pelan-pelan. Satu belum ditemukan (di Cijeruk). Evakuasi dilanjutkan besok, hari mulai gelap dan hujan masih berlangsung," kata Willem saat meninjau lokasi longsor di Riung Gunung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Ia menyebut sudah ada upaya mitigasi bencana yang baik. Namun ia tetap meminta ada identifikasi ulang terhadap titik rawan bencana di wilayah Jawa Barat.
"Ini mulai teliti lagi, mengidentifikasi titik rawan. Perlu infrastruktur yang diaudit lagi, diinspeksi lagi, yang mungkin ada kerawanan," ujarnya.
Willem menyebut degradasi lingkungan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana. Berkurangnya pohon membuat air dengan cepat mengalir ke wilayah yang lebih rendah.
"Aspek lingkungan banyak degradasi lingkungan kalau hujan turun kalau banyak pohon, air itu tertahan di daun-daun dulu. Lalu turun perlahan melalui akar dan sebagainya sehingga run off air kecil. Artinya, air turun tidak langsung ke dataran rendah. Ini degradasi lingkungan. Kalau hujan turun ke sungai, sungai juga degradasi. Pemerintah sudah memulai pemulihan lingkungan dengan normalisasi sungai. DAS yang kritis dipulihkan. Itu sudah dilakukan jangka panjang," ujarnya.
"Kita harus memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan awareness masyarakat," sambungnya.Di lokasi longsor Riung Gunung diduga ada 3 korban yang tertimbun longsor. Petugas juga telah menurunkan anjing pelacak untuk mencari korban yang diduga hilang itu. (dtc)