Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Vietnam merupakan salah satu negara tujuan ekspor mobil-mobil rakitan Indonesia. Namun untuk tahun ini ekspor mobil ke Vietnam terancam akan lebih sulit.
Seperti yang disampaikan Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiharto, Vietnam akan menguji ulang mobil-mobil yang mereka impor, meski dari Indonesia sendiri mobil sudah laik jalan.
"Mulai Januari 2018 mengatakan bahwa setiap pengapalan mobil ke sana, harus dilakukan tes uji laik jalan di Vietnam, setiap pengapalan, kalau dulu kan tidak, satu model uji kan sudah, sekarang setiap pengapalan, kalau tidak lulus satu kapal dipulangkan," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta.
Untuk menangani hal tersebut, Gaikindo sudah menemui Dirjen Perhubungan Darat agar dapat membantu jika ada suatu hal yang tidak diinginkan saat ekspor terjadi.
"Ini kan setiap mobil sudah di uji laik jalan di Undosnesia, kok sertifikat uji laik jalan Perhubungan darat tidak diterima di sana harus diuji ulang. Akhirnya mereka mengatakan oke deh jika diperlukan mereka akan ke sana (Vietnam) untuk menjelaskan kepada kementerian terkait. Itu langkah yang Gaikindo sudah ambil," tutur Jongkie.
Selain itu, yang membuat Gaikindo lebih lega lagi terkait ketatnya proses ekspor ke Vietnam adalah saat Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Vietnam saat berkunjung ke India.
"Alahmadulillah Bapak Presiden kita waktu ke India sudah bertemu Perdana Menteri Vietnam, dan sudah membawa poin ini. Mudah-mudahan dengan dua jalan itu ekspor kita ke Vietnam tidak terganggu," kata Jongkie.
Jumlah ekspor mobil ke Vietnam sendiri dikatakan Jongkie cukup besar, yakni sekitar 20 persen dari jumlah total ekspor. "Setiap tahun 40 ribu unit CBU ke Vietnam. Mereknya nggak tahu apa saja, tapi ekspor kita kan 225 ribu tahun lalu, 40 ribu berarti 20 persen jadi cukup banyak jangan sampai itu terganggu," pungkasnya. (dto)