Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Forum Jasa Konstruksi (Forjasi) Sumut mengapresiasi keberanian Jonathan Tobing mengungkap adanya permintaan uang muka proyek 10%-15% dari "dalam" agar kontraktor bisa mendapatkan proyek. Koordinator Tim Investigasi Forjasi, Rizki meminta Jonathan mau buka-bukaan ke publik.
"Supaya terang benderang, Pak Jonathan harus membukakannya ke publik, siapa yang meminta, kepada siapa diminta, berapa jumlahnya, kapan dan untuk proyek apa," kata Rizki, di Medan, Rabu (14/02/2018).
Forjasi, kata Rizki, mendukung penuh langkah Jonathan membukakan itu ke publik. "Ini sangat sejalan dengan upaya dan semangat kita mencegah dabln meberantas praktik korupsi dan suap menyuap yang merajalela di Sumut ini," kata Rizki.
Sebelumnya, Jonathan Tobing yang merupakan pembicara unsur pemerintah dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Sumut, mengakui adanya permintaan 10%-15% dari pihak "dalam" kepada kontraktor agar kontraktor dapat proyek.
Hal itu bahkan dengan lantang diungkapkannya di hadapan pejabat dari Divisi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada acara seminar sehari "Pencegahan Korupsi" yang digelar Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sumut dalam rangkaian Musda III Gapeksindo Sumut, di Convention Hall HDTI Medan, Selasa (13/02/2018).
Jonathan mengatakan hal itu menanggapi pernyataan pembicara sebelumnya yaitu Ketua Gapensi Sumut TM Pardede bahwa untuk mendapatkan proyek, si kontraktor harus menyetorkan uang muka.
"Biar tahu di Sumut ini pak, kalau kontraktor mau mendapatkan proyek, ya harus setor uang muka dulu, kalau nggak setor ya jangan harap dapat proyek, begitu di Sumut ini," kata Pardede.
Namun tidak secara eksplisit arti dari "dalam" disampaikan Jonathan. Namun mengingat bahwa kehadirannya dari unsur Pemerintah Provinsi Sumut, bukan tidak mungkin dari "dalam" yang dimaksudkan Jonathan adalah lingkungan Pemprov Sumut.
"Iya memang seperti yang dipaparkan bapak dari Gapensi tadi, bahwa memang permintaan 10%-15% itu datangnya dari dalam," sebut Jonathan yang disambut aplaus para hadirin.
Plt Sekdaprov Sumut, Ibnu Sri Hutomo dikonfirmasi medanbisnisdaily.com lewat Whatsapp terkait pengakuan Jonathan tersebut belum merespon.