Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebingtinggi. Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menghadiri Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang serta Politisasi Sara untuk Pilkada Tahun 2018 yang Berintegritas digelar Panitai Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Tebingtinggi, Rabu (14/2/2018), di Anjungan Sri Mersing Lapangan Merdeka kota setempat.
Kegiatan itu dihadiri Kapolres AKBP Sunadi SIK, mewakili Dandim 0204 DS, Ketua Panwaslih Tebingtinggi Marwan S.Ag, Ketua KPU Tebingtinggi Abdul Khair, Ketua MUI H Ahmad Dalil Harahap, Ketua FKUB H Abu Hasyim Siregar, Danramil 13 Kapt PM Simanjuntak, mewakili Kajari Tebingtinggi serta para ketua Partai Politik di kota Tebingtinggi.
Atas nama Pemko Tebingtinggi, Walikota Umar Zunaidi Hasibuan mengucapkan terimakasih kepada Panwaslih Kota Tebingtinggi sebagai perpanjangan tangan dari Bawaslu yang telah mengadakan kegiatan tersebut. “Hal ini dilakukan karena sering adanya isu-isu ataupun pandangan- pandangan miring pada saat pemilihan selalu ada yang namanya politik uang dan politisasi sara, dan kalaulah ini terus-menerus terjadi, maka bangsa kita akan menjadi sebuah bangsa yang tidak akan pernah maju,” pungkasnya.
Umar Zunaidi juga menyatakan, bahwa bangsa ini merdeka dengan perjuangan yang luar biasa, dengan seluruh komponen bangsa yang mempersatukan kita dan tidak membedakan kita berdasarkan dari pangkat ataupun jabatan dari masalah suku dan budaya, ras dan golongan, tidak membedakan yang pintar dengan yang bodoh, kaya ataupun miskin, semua berjuang bersama membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.
“Alangkah naifnya kita sebagai sebuah bangsa kalau masih terus berputar kepada dua hal yaitu masalah politik uang dan politisasi sara, bangsa ini mundur lebih dari tahun 1928 kalau kita masih berputar seperti hal tersebut. Oleh karena itu, kita harus berkomitmen, mempunyai pandangan serta memiliki kesatuan sikap bahwa memang harus kita tolak yang namanya politik uang dan politisasi sara,” tegas Walikota.
Menurut Walikota Tebingtinggi, betapapun hebatnya dan besarnya suatu pemilihan di satu bangsa dan Negara, tapi satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa jangan dijual, digadaikan dan dipertaruhkan.
“Partai boleh beda, baju boleh beda warnanya, calon boleh beda tapi persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga dan dijunjung tinggi, tidak usah menjadikan itu menjadi sebuah konflik berkepanjangan dan pertikaian yang tidak bisa diselesaikan,” imbuhnya.