Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres di 2019 kian merosot. Meski begitu, Partai Gerindra memastikan tetap akan mengusung sang ketum itu di Pilpres 2019.
Dalam beberapa survei, elektabilitas Prabowo berada jauh di bawah Presiden Joko Widodo. Terbaru, Indo Barometer merilis elektabilitas Prabowo berada di angka 19,1%. Sementara elektabilitas Jokowi 32,7%.
Dalam simulasi 2 nama Jokowi vs Prabowo, Jokowi unggul dengan angka 48,8%. Sedangkan Prabowo berada di angka 22,3%.
Partai Golkar angkat suara mengenai hal ini. Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid yakin Jokowi akan memiliki lawan lain di Pilpres 2019. Dia memprediksi Prabowo tak akan menjadi lawan lagi untuk Jokowi.
"Saya meyakini bahwa lawannya Pak Jokowi bukan Pak Prabowo. Walaupun nanti saya yakin tetap dua calon, tapi bukan Prabowo," kata Nusron dalam rilis survei Indo Barometer di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Kamis (15/2).
Ia yakin akan ada sosok lain yang menggantikan Prabowo. Bahkan, kata Nusron, sosok itu diajukan sendiri oleh mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Entah siapa orangnya nanti. Itu hak-haknya beliau. Hidung politik saya sudah merasakan. Tapi karena politisi itu depan publik nggak boleh pakai perasaan. Tapi intuisi saya, Pak Prabowo nggak akan maju dan ngajuin orang lain," sebutnya.
Kekhawatiran soal Prabowo yang tak bisa nyapres sebenarnya sempat terlontar dari internal Gerindra sendiri. Akibat presidential threshold (PT) atau ambang batas capres sebesar 20-%-25%, Prabowo dikhawatirkan tak bisa nyapres.
"Kalau kita cuma sama PKS, kalau 20% nggak cukup, kalau ditambah sama PAN kita cukup. PKS nggak sampe 7%, hanya 5,5% kalau nggak salah. Gerindra 12%. PAN 7%, Demokrat 10%, nggak cukup juga itu kalau Demokrat dan PAN berdua aja. Kalau berempat berarti cukup tapi belum tentu sama platform-nya," sebut Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyuarakan kekhawatirannya pada bulan Juli 2017.
Meski begitu, Gerinda memastikan tetap akan mengusung Prabowo sebagai capres. Hingga saat ini, seluruh kader disebut ingin Prabowo maju kembali di Pilpres 2019.
"Prabowo tetap menjadi calon presiden dari Partai Gerindra," tegas Waketum Gerindra Ferry Juliantono, Jumat (16/2). (dtc)