Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington. Peristiwa penembakan massal yang terjadi di sekolah menengah di Florida, Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu menyita perhatian dunia. Dalam sebuah diskusi terkait kekerasan senjata api, presiden AS Donald Trump menyalahkan film dan video game yang mengandung kekerasan.
"Kita harus melakukan sesuatu, mungkin soal apa yang mereka lihat dan bagaimana mereka memandangnya, dan juga, video game," ujar Trump dikutip dari Polygon, Jumat (23/2).
Pendapat Trump ini disampaikan dalam diskusi terkait keamanan sekolah di Gedung Putih beberapa waktu lalu. "Aku mendengar banyak dan banyak orang berkata tingkat kekerasan di video game benar-benar membentuk pola pikir seseorang," tambahnya.
Trump bukan satu-satunya politisi, khususnya di pihak Partai Republik, yang punya pemikiran seperti itu. Dalam kurun waktu dua hari setelah terjadi peristiwa penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School, Gubernur Kentucky Matt Bevin dalam beberapa wawancara juga menyebut video game menjadi faktor utama penyebab terjadi berbagai peristiwa penembakan.
"Ada video game, yang memang ditujukan untuk orang dewasa. Tapi, anak-anak memainkannya dan semua tahu itu, dan tidak ada yang mencegah anak-anak memainkannya, yang dengan senang membantai orang (dalam game)," ucap Bevin.
Pernyataan Trump ini mendapat bantahan dari berbagai pihak, khususnya para remaja. "Itu adalah dalih yang menyedihkan atas nama presiden," ujar seorang pelajar bernama Chris Grady dalam sebuah wawancara dengan CNN.
"Aku tumbuh bermain video game, Anda tahu, Call of Duty, semua game first-person shooter, dan aku tidak pernah sama sekali memimpikan mengambil nyawa seseorang seenak hati. Jadi, itu menyedihkan," paparnya.
Sebelumnya Trump juga menyarankan untuk mempersenjatai para guru demi menangkal penembakan massal di masa mendatang. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan para korban yang selamat dari penembakan brutal di sekolah menengah Florida. (dtn)