Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Potensi wisata di Jatim menjadi perhatian calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah ingin ada jurusan pariwisata di semua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Kita ingin tingkatkan jurusan pariwisata di SMK, karena potensi Jawa Timur itu luar biasa di bidang wisatanya," ujar Khofifah saat mengunjungi pengurus PGRI di Wisma Guru, Surabaya, Rabu (28/2/2018).
Khofifah juga ingin, bagaimana para murid SMK ini bisa memiliki skill pascaselesainya pendidikan di sekolah. Terlebih dengan jurusan-jurusan yang kebutuhan pasarnya tinggi, akan memudahkan mereka untuk langsung bekerja usai lulus.
"Jadi nanti tenaga pendidik harus mengarahkan jika siswanya ingin bekerja atau kuliah," tambah Khofifah.
Untuk yang ingin langsung bekerja, tambah Khofifah, bisa juga membangun sinergi dengan lingkungan pekerjaan ketika siswa sedang pkl atau magang. Karena dalam hal ini mereka bisa belajar dan mengetahui etos dunia kerja.
"Ketika mereka sudah magang di tempat kerja, mereka akan mengetahui bagaimana ada tanggung jawab, kedisiplinan dan jam kerja tertentu," katanya.
Dalam kunjungannya yang ditemani Arumi Bachsin ini, Khofifah juga melakukan silaturahmi untuk melancarkan navigasi programnya di bidang pendidikan.
"Ini salah satu silaturahim kami untuk navigasi program," ujar Khofifah.
Dalam melakukan navigasi program, tambah Khofifah, pihaknya akan menyerap banyak masukan dan rekomendasi dari banyak lini. Tak terkecuali dengan aspirasi dari lini guru. Dari hal ini, Khofifah berharap bisa meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik dan kependidikan khususnya di Jawa Timur.
"Jadi dalam hal ini, kami berharap bisa menyerap banyak aspirasi yang akan kami gunakan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pendidik," kata Khofifah.
Khofifah mengaku memang masih banyak masalah di dunia pendidikan yang belum usai. Salah satunya adalah banyaknya Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Kedua hal ini memang berpengaruh pada kualitas pendidik karena kapasitas GTT kebanyakan belum mengikuti sertifikasi.
Namun, dia juga akan mencatat beberapa hal ini untuk menjadi evaluasi ke depannya. "Nanti bagaimana semua bisa menjadi satu kesatuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur," kata Khofifah. (dtc)