Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinsnisdaily.com-Medan. Besok malam (Sabtu, 3/3/2018) pukul 20.00 WIB, bertempat di Literacy Coffee, Jalan Jati II No 1, Teladan Timur, Medan, akan diputar film tentang aksi para pelacur pribumi ke khalayak umum. Hal itu bagian dari agenda Literacy Coffee sebagai salah satu tempat kongkow alternatif di kota ini yang memadukan kopi, buku dan film.
"Untuk mengisi malam minggu Anda, besok kami akan mempertontonkan aksi pelacur-pelacur pribumi di Literacy Coffee," kata pendiri sekaligus pengelola Literacy Coffee. Jhon Fawer., kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (2/3/2018).
Para pelacur itu akan hadir lewat film "Rembah Pribumi", sebuah film karya orang Sumut, Abram Cristopher Sinaga. Film ini dirilis pada 2015, kemudian digubah dalam bentuk novel berjudul "Rembah Bijana" pada 2017.
Dipilihnya "Rembah Pribumi" karena film ini menurut Jhon sangat menarik. Ada muatan sejarah yang mengangkat kehidupan kota Pematang Siantar di masa kolonial. Termasuk kisah pelacur-pelacur yang dibayar hanya dengan selembar kain.
Bagian lain film ini mengisahkan pergulatan terhadap modernitas. Di mana, pembangunan kawasan industri teknologi telah mengubah gaya hidup dan kehidupan sosial masyarakat secara drastis.
Ada yang mencoba melawan arus dengan membangun kehidupannya sendiri. Ada yang menyerah dan mengikut arus. Adapula yang berada dalam status quo antara beranjak, diam dan bertahan.
"Mimpi-mimpi, kenangan dan harapan kadang tidak sejalan dengan modernitas. Karenanya tidak semua orang bisa menerima modernitas dengan begitu saja. Sebagian orang melawan dengan caranya masing-masing. Sebagian lagi hanya bisa diam tak berdaya," tutur Abram seperti yang ditirukan Jhon Fawer.
"Bagi saya film ini menarik karena selain kekayaan cerita yang diungkapkannya, film ini juga kaya akan simbol yang digarap dengan sentuhan estetika. Kami merasa perlu memperkenalkan film karya anak Siantar ini kepada masyarakat luas," ungkap Jhon.