Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harga ikan asin di pasar tradisional mengalami kenaikan. Besarannya bervariasi antara 25% hingga 150%. Mahalnya harga ini dipicu terbatasnya pasokan ikan sebagai imbas nelayan yang enggan melaut.
Seperti diungkapkan Febi, pedagang ikan asin di Pusat Pasar Medan, Jumat (2/3/2018). Beberapa pekan terakhir ini, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan ikan asin, tidak hanya karena gelombang laut yang tinggi. Namun diperparah adanya sejumlah kapal nelayan yang dibakar, karena melanggar kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Setidaknya, sebutnya, ada sejumlah kapal nelayan yang dibakar. Sehingga semakin memberikan dampak pada pasokan ikan, dan memicu harga melambung.
Seperti ikan tamban yang biasanya dipasarkan Rp 7.000/kg, namun satu bulan terakhir sudah menjadi Rp 18.000/ kg. Kemudian ikan kepala batu dari Rp 22.000 menjadi Rp 50.000/kg.
Ikan teri gepeng yang biasanya Rp 45.000 hingga Rp 50.000/kg menjadi Rp 80.000/kg. Ikan nila asin yang biasa diharga Rp 35.000 menjadi Rp 42.000/kg.
"Sekarang barangnya udah susah, jualnya juga susah," keluh Febi yang memasok ikan asin dari daerah Belawan ini.
Selain harga yang mahal sebut Febi, sejumlah ikan yang biasanya mudah didapatkan belakangan semakin langka. Semisal, teri daging, cumi, dencis, kepala batu." Kalau ikannya gak ad, jadinya mahal," ujarnya.
Hal senada diungkapkan pedagang ikan lainnya, Ana.. Dia mengatakan, ikan asin dencis yang biasanya Rp 38.000/kg, saat ini sudah menjadi Rp 45.000/kg. Ikan pedak naik Rp 10.000 dari harga Rp 28.000/kg. Ikan cumi juga semakin mahal dan dipasarkan Rp 120.000 hingga Rp 130.000/kg.