Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Belum banyak yang tahu bahwa di Kabupaten Samosir juga ada pohon durian. Dan tidak disangka, ternyata rasanya juga tidak kalah lezat durian dari daerah lainya.
Panen durian di Samosir, tepatnya di Dusun II RB, Desa Harian, Kecamatan Onan Runggu, sudah mulai sejak 2 minggu lalu. Sebagian sudah diperdagangkan ke Ajibata dan Balige, Kabupaten Toba Samosir.
"Sudah 2 minggu panen, sudah dikirim ke Ajibata dan Balige. Sudah puluhan tahun tumbuh pohon durian di sini, jumlahnya ratusan batang. Namun secara khusus berkebun durian, memang tidak ada," tutur Op Eva Lumban Raja (78), penjual Durian di Dusun II RB, Desa Harian, ditemui medanbisnisdaily.com, Sabtu (3/3/2018) sore.
Lanjut Op Eva Lumban Raja, dirinya tidak punya pohon durian, hanya sekadar menjual. "Ini bukan durian saya, ini dibeli dari warga di sini. Saya jual, kalau yang kecil Rp 20.000, besar Rp 30.000. Musim panen, paling lama 2 bulan, dan hanya satu kali dalam setahun tepat bulan Februari-Maret," katanya.
Salah satu pembeli, Dapot Sihaloho (55), warga Aek Nabara, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatra Utara, yang kebetulan berkunjung ke Kabupaten Samosir, tiba, Sabtu (3/3/2018), mengakui rasa durian Samosir sangat nikmat.
"Rasanya sangat mantap. Saya juga baru ini, tau ada durian di Samosir. Yang kita tau selama ini, Samosir tanah gundul. Durian yang kita tau, ada di Nias, Sibolga, Pakkat, dan Tanah Karo," ucap Dapot.
Ia singgah di tempat Op Eva yang berdagang durian, karena melihat ada pohon durian tumbuh dan berbuah dipinggir jalan umum, Desa Harian, Onan Runggu.
"Sebelum singgah mencoba rasa durian ini, tadi kita memang lihat ada pohon durian tumbuh dan sedang berbuah. Kita penasaran akan rasanya, ternyata tidak kalah nikmat dengan rasa durian dari luar Samosir," puji Dapot.
Puluhan batang pohon durian yang tampak dari jalan raya, di Desa Harian, tumbuh subur dengan buah yang banyak.