Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir akan mengembangkan tanaman bawang merah seluas 300 hektare. Luasan itu terdiri dari alokasi pusat (APBN 2018) 100 hektare dan 200 hektare rencana APBN-P 2018.
"Kita berharap rencana pengembangan bawang merah di Samosir ini dapat berjalan dengan baik. Dan kita berharap, dengan keberhasilan pengembangan bawang merah ini kejayaan Samosir sebagai penghasil bawang merah era tahun 70-an sampai 80-an dapat dikembalikan," kata Bupati Samosir Rapidin Simbolon melalui WhatsApp yang dikirim ke medanbisnisdaily.com, Senin (5/3/2018).
Di samping bibit, kata Rapidin, untuk mendukung pengembangan bawang merah di tingkat petani, pihaknya juga memberikan bantuan berupa pupuk dan pendampingan penyuluh pertanian.
Hal ini untuk mengantisipasi permasalahan yang dihadapi petani, terutama dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman bawang merah.
Sejauh ini, kata Bupati, pertanaman unggulan Samosir adalah jagung, padi, kedelai, kopi, bawang merah dan kentang.
"Bulan lalu kita sudah panen jagung, dan juga melakukan penanaman kedelai. Dan, Jumat kemarin (2/3/2018), juga sudah dilakukan panen bawang merah milik kelompok tani Rap Hita seluas satu hektare dengan hasil yang cukup memuaskan, berkisar 32 ton," kata Bupati Rapidin.
Kepala Dinas Pertanian Samosir Erkanus Simbolon didampingi Sekretaris Dinas Pertanian Samosir Junelis Sinaga mengatakan, panen bawang merah tersebut merupakan tanaman dari Kelompok Tani Rap Hita yang berada di Desa Siparmahan Kecamatan Harian.
Di mana bibit bawang merah yang digunakan sebanyak 500 kg untuk penanaman seluas satu hektare dengan varietas bawang Batu Ijo.
"Bawang merah itu ditanam pada tanggal 24 Desember 2017 lalu dan panen pada 2 Maret 2018. Adapun produktifitas yang diperoleh berkisar 32 ton per hektare umbi basah," jelas Erkanus.
Terhadap harga bawang merah di Samosir, menurut Erkanus, berkisar antara Rp 15.000 - Rp 18.000 per kg.