Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - London. Puluhan ribu warga Inggris mengalami krisis air bersih setelah sejumlah pipa bawah tanah pecah dan bocor. Insiden ini terjadi saat salju mulai mencair dan cuaca kembali normal, usai badai musim dingin parah menerjang.
Seperti dilansir Reuters, Senin (5/3/2018), otoritas penyuplai air setempat menyebut badai salju terparah dalam 30 tahun terakhir yang melanda Inggris telah membekukan banyak pipa air di Inggris, pekan lalu. Badai salju itu dijuluki 'Monster dari Timur'.
Kebocoran pipa di London membuat 12 ribu rumah tidak mendapati aliran air bersih atau mendapatkan air dengan tekanan sangat rendah pada Senin (5/3) waktu setempat. Pihak penyuplai air, Thames Water, menyalurkan air botolan kepada warga di dua lokasi di London untuk sementara waktu.
Sedangkan di Kent, suplai air ke sebanyak 5 ribu rumah juga mengalami masalah. Suplai air diberikan oleh Souther Water.
Sementara itu, Severn Trent selaku penyuplai air bersih untuk 4,3 juta rumah warga dan kawasan bisnis di Inggris, menyebut jumlah pipa yang pecah meningkat hingga 4 ribu persen.
Di wilayah Wales, pihak penyuplai air setempat, Welsh Water, menyebut antara 3 ribu hingga 6 ribu rumah terdampak krisis air.
Otoritas penyuplai air di Inggris memperingatkan bahwa suplai air masih akan bermasalah sepanjang Senin (5/3) waktu setempat. Upaya perbaikan kebocoran pipa dan penggantian pipa masih terus dilakukan.
Pihak Thames Waters menyarankan kepada 15 juta pelanggannya untuk hanya menggunakan air saat diperlukan. "Jika dimungkinkan, mandi dengan pancuran secara singkat daripada berendam di bak, jangan biarkan keran tetap membuka saat tidak diperlukan dan hanya gunakan mesin cuci dan pencuci piring ketika Anda memiliki persediaan (air) penuh," imbau Thames Water. (dtc)