Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hari ini Jumat (9/3/2018) Forum Pemuda Toba (FPT) menggelar aksi keprihatinan di Kantor Kejaksaan Tobasa. Sejumlah massa aksi sudah berkumpul dan bersiap-siap untuk menggelar aksi. Hal itu disampaikan Wesley kordinator aksi kepada medanbisnisdaily.com, Jumat pagi (9/3/2018
"Nanti jam 10 kita akan mulai aksi di Kantor Kejaksaan. Massa aksi diperkirakan 100 orang dari berbagai kelompok masyarakat yang peduli dengan Tobasa," ujarnya.
Disebutkan Wesley, sejauh ini belum ada tanda-tanda pengamanan khusus dari pihak Kejaksaan. "Kantor Kejaksaan masih seperti biasa, tidak ada penjagaan khusus dari kepolisian atau satpol PP," tambahnya.
Seperti diinformasikan sebelumnya aksi keprihatinan yang dilakukan FPT merupakan refleksi untuk memperingati hari jadi Kabupaten Tobasa yang ke -19. Aksi ini merupakan refleksi dari sejumlah persoalan yang terjadi di Tobasa.
Salah satunya penegakan hukum atas kasus yang menimpa Opung Saulina Sitorus yang dianggap menjadi citra buruk penegakan hukum di Tobasa.
Sebelumnya, salah seorang anggota FPT, Mangatas Rudi Napitupulu, sempat dianiaya sekelompok preman di rumahnya di Desa Tangga Batu, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tobasa.
Penganiayaan itu terjadi Kamis dini hari (8/3/2018) sekitar pukul 00.10 WIB. Penganiayaan itu ditengarai terkait dengan rencana aksi FPT hari ini.
Sejumlah hal akan dikritisi peserta aksi antara lain, penegakan hukum yang pincang dan tebang pilih dan maraknya kasup korupsi di Pemkab Tobasa.
Menurut Kuasa Hukum FPT, Boy Raja Marpaung, aksi ini sempat dihalang-halangi dengan berbagai cara. Antara lain himbauan pembatalan aksi dari Polres Tobasa dan terakhie dengan penganiayaan yang dialami Rudi salah seorang anggota FPT.
Hingga pukul 10.40 WIB, aksi belum dimulai.