Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Solo - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri puncak acara Dies Natalis ke-42 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dalam pidatonya, JK meminta perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitasnya.
JK mengingatkan bahwa tantangan bangsa Indonesia ke depan cukup berat. Pangan, energi, kemiskinan, jumlah penduduk dan lapangan pekerjaan menjadi masalah harus diselesaikan.
"Hari ini penduduk kita 290 juta. 100 tahun kemerdekaan nanti, 27 tahun lagi, diperkirakan penduduk kita 350 juta. Kalau hari ini kita berdebat soal pangan, bagaimana nanti kalau penduduk kita 350 juta? Artinya kita harus memberi makan cukup rakyat," kata JK, Senin (12/3/2018).
Mulai saat ini, perguruan tinggi diharapkan terus mengembangkan teknologi. Sebab, lahan pangan di Indonesia tidak akan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk.
"Lahan tidak bertambah. Solusinya teknologi. Bagaimana menciptakan tanaman yang baik. Kita hadapi climate change, butuh perubahan teknologi. Itu semua menjadi tantangan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya," ujar dia.
Dari sisi energi, dunia saat ini tengah mengalami pergeseran menuju energi baru terbarukan. Indonesia pun harus bergerak menuju elektrifikasi.
"Kalau energi, kita lihat 20-30 tahun ke depan tidak ada gerak tanpa energi. Mau memasak tidak pakai gas, pakainya listrik. Kita pakai handphone butuh energi, setiap hari butuh energi," katanya.
Dia pun membandingkan jumlah perguruan tinggi Indonesia yang jauh lebih banyak dari Cina. Padahal penduduk Cina jauh lebih besar daripada Indonesia.
Di Indonesia yang jumlah penduduknya kurang dari 300 juta jiwa terdapat 4.500 perguruan tinggi. Sedangkan di Cina yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa, hanya memiliki 2.500 perguruan tinggi.
"Jumlah itu penting, tapi yang lebih penting kualitas. Perguruan tinggi yang berkualitas adalah syarat mutlak untuk mencapai kemajuan, mendongkrak daya saing bangsa ini," pungkasnya. dtc