Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Lamongan - 353 Rumah di 8 desa di Lamongan terendam banjir akibat meluapnya anak Sungai Bengawan Solo, yakni Sungai Bengawan Njero. Selain rumah, banjir juga merendam 7 sekolah.
Akibatnya, para pelajar yang sedang menjalani Ujian Tengah Semester (UTS) harus ikut. Mereka terpaksa belajar di tengah-tengah air meluap. Mereka terpaksaa naik perahu untuk berangkat sekolah, lantaran jalan utama masih banjir.
Data yang dihimpun dari Kecamatan Kalitengah ada 8 desa terendam banjir. Yakni, Desa Blajo, Bojoasri, Gambuhan, Jelakcatur, Pucangro, Somosari, Tiwet dan Pucangtelu.
"Dari 8 desa yang terendam banjir ini, total ada 353 rumah dan 424 KK yang terendam banjir," kata Camat Kecamatan Kalitengah, Suwignyo, kepada wartawan di kantornya, Senin (12/3/2018).
Dikatakan oleh Suwignyo, selain merendam rumah, banjir di Kecamatan Kalitengah ini juga merendam 7 lembaga pendidikan, 1 puskesmas pembantu, 2 polindes dan 3 tempat ibadah. "Ke 7 lembaga pendidikan ini mulai dari mulai TK, MI dan SD sampai SMA," terang Suwignyo.
Salah satu pelajar MTs Khozainul Ulum, Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah mengaku terpaksa sekolah karena menjalani UTSD "Ya mau bagaimana lagi, karena sudah waktunya UTS, meski banjir ya tetap harus digelar," katanya.
Sementara Siti Zumaroh mengaku haru naik perahu saat ke sekolah karena langkah itu dianggap lebih cepat karena jalan poros masih kebanjiran. "Mau bagaimana, wong jalannya sudah terendam banjir," aku Zumaroh. dtc