Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. KPK memeriksa sejumlah saksi terkait kasus suap Bupati Ngada, NTT, nonaktif Marianus Sae. Penyidik mendalami peran Marianus memenangkan kontraktor penyuapnya di sejumlah tender.
"Kami klarifikasi juga informasi tentang sejauh mana perintah bupati dalam pemenangan perusahaan PT S99 (Sinar 99 Permai) di sejumlah lelang tahun 2016-2017," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (14/3/2018).
Selain itu, KPK terus mendalami rangkaian peristiwa pertemuan, komunikasi tentang proyek dan komisi, serta dugaan aliran dana pada Marianus, yang juga cagub NTT. Menurut Febri, keterangan itu ditelusuri KPK dari 8 saksi yang dilakukan hari ini.
"Unsur saksi (yang diperiksa) dari Kepala DPKAD Kabupaten Ngada, PNS, dan ajudan bupati."
Pemeriksaan saksi itu dilakukan di Polres Manggarai Barat. Febri menyebut sepekan ini tim masih akan melakukan penyidikan di sana.
KPK melakukan OTT pada Minggu (11/2) dan menetapkan dua tersangka, yaitu Bupati Ngada Marianus Sae dan Direktur PT Sinar 99 Permai Wilhelmus Iwan Ulumbu. Marianus diduga menerima Rp 4,1 miliar dari Wilhelmus secara bertahap, baik secara tunai maupun lewat ATM.
Uang itu diduga terkait proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan Wilhelmus selaku kontraktor. Selain itu, KPK memprediksi uang suap itu digunakan Marianus untuk kepentingan maju dalam Pilgub NTT 2018. (dtc)
===
POLITIK
-------
Cak Imin: Caleg Bokek Susah Menang
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Demokrasi liberal yang money oriented ini menyeramkan. Ukuran apresiasi publik seringkali bukan kerja nyata, melainkan seberapa banyak kemunculan di media.
Itulah yang menjadi kegalauan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat menanggapi sejumlah aspirasi politik dari para politisi perempuan di DPP PKB, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
"Elektabilitas sangat bergantung pada besarnya jumlah uang yang ditebar. Ini problem besar, dihadapi oleh para caleg laki-laki atau perempuan," ungkap Cak Imin.
Pertemuan ini dihadiri oleh pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia, Maju Perempuan Indonesia, dan Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia. Hadir dalam acara ini GKR Hemas dari DPD RI, Lena Mariana Mukti (PPP), Siti Masrifah (PKB), Septi (PKS), dan para tokoh lain.
"Para caleg 'duafa' alias bokek berat untuk sukses dalam kondisi politik liberal yang bermazhab 'uangisme' ini. Apalagi para perempuannya. Tentu saja kita berupaya agar sebanyak mungkin caleg perempuan bisa duduk di nomor urut 1. Namun kerja nyata dan penyadaran juga perlu lebih kencang lagi untuk mengimbangi politik uang," tambah Cak Imin.
Cak Imin mengapresiasi para aktivis perempuan yang telah berjibaku mendidik publik dan mendorong munculnya regulasi-regulasi properempuan. "Tidak usah diragukan komitmen saya soal kesetaraan. Ketua Fraksi PKB di DPR perempuan, Ketua Komisi II ya perempuan. Tidak ada batasan perempuan PKB berkiprah di internal dan eksternal," tegas Cak Imin. (dtc)