Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Dhaka. Seorang pria di Bangladesh ditangkap polisi karena memalsukan kematiannya di media sosial. Pria bernama Adel Shikder ini berpura-pura dibunuh usai kalah taruhan 150 ribu taka (Rp 20 juta) dalam pertandingan cricket.
Seperti dilansir AFP, Selasa (27/3/2018), Shikder (28) diketahui sengaja merekayasa pembunuhan dirinya dengan menyewa seorang perias. Dia juga kedapatan memakai jus buah sebagai darah buatan dalam rekayasa pembunuhan ini.
"Dia (Shikder-red) menyewa seorang ahli rias film yang kadang-kadang juga menjadi videografer, untuk memfilmkan 'pembunuhannya' setelah dia kalah taruhan 150 ribu takar pada pertandingan final Piala Nidahas antara Bangladesh dan India," ujar pejabat senior Kepolisian Dhaka, Kamruzzaman Sardar, kepada AFP. Pertandingan cricket yang menjadi taruhan itu digelar pada 18 Maret lalu di Kolombo, Sri Lanka.
Video 'pembunuhan' Shikder ini sempat viral di internet dengan dibagikan sebanyak 10 ribu kali dalam beberapa hari terakhir. Bahkan sempat memicu perburuan jenazah Shikder oleh otoritas setempat.
Kepolisian setempat menyebut ada tiga orang yang terlihat dalam video rekayasa pembunuhan itu. Dua orang di antaranya terlihat sedang menggorok leher Shikder yang terbaring. Mereka menggunakan sirup buah warna merah sebagai darah buatan, yang dilumurkan ke tubuh Shikder.
Foto Shikder yang sedang 'digorok' lehernya itu disebarkan via media sosial. Shikder juga diketahui mengirimkan video rekayasa pembunuhannya itu secara anonim ke orang yang menang taruhan dengannya.
"Dia (Shikder-red) menang taruhan 40 ribu taka dari orang yang sama saat pertandingan semi-final Bangladesh dan Sri Lanka, yang dimenangkan Bangladesh. Dia menghabiskan uang itu dan kemudian membuat taruhan lebih besar saat pertandingan final," sebut Sardar.
Kepolisian menyatakan, Shikder juga sempat menelepon adik laki-lakinya dengan mengubah suaranya dan memberitahu bahwa jenazah dirinya ada di Chittagong, yang berjarak 200 km dari ibu kota Dhaka. Kerabat dan polisi Bangladesh sempat melakukan upaya untuk mencari jenazah Shikder.
Kasus rekayasa pembunuhan ini akhirnya terbongkar setelah polisi menangkap ahli rias yang membantu Shikder pada Sabtu (24/3) lalu. Keesokan harinya, Shikder ditangkap polisi di wilayah Faridpur.
Di depan para wartawan setempat, Shikder mengakui perbuatannya ini. "Saya melakukan ini agar dia tidak menagih uang (taruhan) dari saya. Saya tidak menyadari bahwa ini akan memicu semua persoalan seperti ini," ucap Shikder saat dipamerkan ke wartawan setempat. (dtc)