Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Abdul Halim diusulkan menjadi nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka yang pada Juni 2018 nanti akan diresmikan. Abdul Halim adalah tokoh asal Majalengka yang sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan penamaan Bandara tersebut memang belum disepakati bersama. Namun munculnya nama Abdul Halim menurutnya cocok disematkan pada Bandara terbesar di Jabar itu.
"Kebetulan di Majalengka ada pahlawan nasional namamya KH Abdul Halim. Saya kira saya sebagai Gubernur Jabar tidak keberatan bahkan setuju kalau Bandara ini pada saatnya nanti diberi nama Bandara Addul Halim, bagus kan namanya," ucap Aher dalam rilis yang diterima, Selasa (3/4).
Di Indonesia penamaan Bandara di tiap daerah mengacu pada tokoh di daerah tersebut. Seperti Bandara Hasanuddin di Makassar, Sultan Iskandar Muda di Aceh, Soekarno - Hatta di Jakarta, Sam Ratulangi di Manado, Husein Sastranegara di Bandung dan sejumlah nama lainnya.
Aher mengatakan tokoh atau pahlawan yang menjadi nama Bandara harus sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi pahlawan nasional. "Bisa pahlawan nasional asal Jabar bisa juga pahlawan nasional asal Majalengka," katanya.
Selain nama Abdul Halim, Aher mengungkapkan banyak usulan nama bandara itu dari masyarakat. "Kami juga pernah bertemu dengan tim dari Kemendagri salah satu tim tersebut berasal dari salah satu penasihat Presiden dia mengatakan bahwa biasanya di berbagai tempat Bandara itu dinamai dengan pahlawan setempat," ungkap Aher.
Lebih lanjut Aher menyatakan pembangunan bandara secara keseluruhan sudah mencapai 92 persen. "Tinggal 8 persen lagi akan kita kerjakan," ujarnya.
Rencananya, penerbangan pertama pada Juni nanti adalah penerbangan Haji 2018. Walaupun belum memiliki embarkasi atau asrama haji di sekitar Bandara, untuk sementara akan menggunakan embarkasi Bekasi. Namun Aher menginstruksikan untuk segera membangun asrama haji terdekat dengan BIJB atau maksimal berada di Cirebon.
"Di sini kan bisa dibangun atau menggunakan gedung-gedung yang ada. Atau bisa juga dibangun di Cirebon, kan dekat ke sini paling setengah jam," ujarnya.
Sebelum diresmikan, sebagai penanda beroperasinya BIJB, pada bulan Mei 2018 nanti akan dilakukan historical flight atau penerbangan bersejarah. Gubernur Aher pun rencananya akan ikut hadir dalam penerbangan maupun pendaratan pesawat.
"Historical flight saya akan ikut naik, Mei nanti ya," ujar Aher.
Sementara itu, Dirut BIJB Virda Dimas Eka Putra mengatakan akses tol menuju Bandara sudah selesai 100 persen. Namun untuk akses non tol kesiapannya kini di angka 40 persen. Virda menargetkan akses non tol berikut pembangunan marka jalan, trotoar dan PJU selesai pada 17 Mei 2018.
Untuk bangunan terminal domestik dan internasional sudah mencapai 90 persen. Begitu juga dengan bangunan penunjang lainnya sudah mencapai 93 persen. "Jadi secara keseluruhan kita sudah 92 persen," kata Virda.
Selain itu, untuk suplai listrik Bandara saat ini sudah tersambung dan menyala menggunakan listrik dari PLN. Mereka juga memiliki listrik cadangan yaitu jenset berkapasitas tinggi. Untuk fasilitas air, Virda mengatakan telah berkoordinasi dengan PDAM Majalengka dan kini sudah tersambung dan mengalir.
"Jadi air di sini disuplai oleh PDAM Majalengka," ujarnya. (dtf)