Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tak bisa dipungkiri, tren nongkrong di warung kopi kian menjamur dalam masyarakat urban. Tak heran jika warung kopi (warkop) mulai menjamur di setiap kota-kota besar, termasuk Medan dengan mengusung konsep klasik dan modern.
Marketing Manager Warung Koffie Batavia, Shara Moza mengatakan, fenomena ini membuat pihaknya tertarik bermain dalam bisnis warung kopi. "Tapi kami mengusung tema yang berbeda dengan warkop yang ada selama ini," katanya saat merilis warung kopi itu di Tijili Square, Jalan Pattimura Medan, Senin (9/4/2018).
Di bawah manajemen Opco Indonesia, mereka menciptakan strategi tersendiri untuk menggarap pasar di Tanah Air. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengusung konsep klasik dengan mengedepankan karakteristik Jakarta dan Belanda.
Batavia, sebutan untuk Jakarta zaman penjajahan Belanda, kata dia, memegang peranan yang sangat penting dalam budidaya dan perdagangan kopi di seluruh dunia. Melalui Warung Koffie Batavia, pihaknya berusaha menyampaikan pesan tersebut ke pecinta dan penikmat kopi.
"Warung Koffie Batavia dibangun dengan konsep Indonesia Belanda. Karena di saat zaman penjajahan Belanda, Indonesia dikenal dengan produk kopinya. Untuk itulah, kami menonjolkan produk kopi asli Indonesia," paparnya.
Setiap gerai Warung Koffie Batavia diidentifikasi oleh karakteristik Belanda-Indonesia, baik dari sisi interior maupun menu yang disajikan. Pihaknya juga berusaha mengangkat citra kopi asli Indonesia dengan menggunakan kopi hasil produksi petani Indonesia mulai dari Aceh, Pengalengan, Garut hingga Flores dan Sulawesi.
Pihaknya menyakini kualitas produk kopi Indonesia tidak kalah baiknya dengan kopi dari luar negeri. Bahkan, memiliki kualitas yang lebih baik. "Atas dasar itulah, kami menyakini bahwa Indonesia tidak lepas dari kopi," ujarnya.
Manager Outlet Warung Koffie Batavia Medan, Susi mengungkapkan kehadiran Warung Koffie Batavia Medan diyakini akan menarik minat warga Kota Medan untuk menikmati aneka ragam kopi dan berbagai jenis makanan lokal dan Belanda.
"Bicara strategi, kami punya strategi sendiri. Karena kami menyajikan berbagai menu kopi dan makanan yang berbeda. Kami menyajikannya dengan lebih spesial dari yang lain. Itulah yang menjadi keunggulan Warung Koffie Batavia ini," paparnya.
Tidak seperti outlet kopi lainnya, Susi menambahkan Warung Koffie Batavia tidak hanya memiliki segmen pasar untuk orang dewasa, namun juga untuk anak-anak dan keluarga.
Corporate Barista Manager Warung Koffie Batavia, M Tito mengungkapkan pihaknya juga menyediakan kopi tubruk yang menjadi ciri khas kopi Indonesia. Untuk memanjakan pelanggan, Warung Koffie Batavia juga menyediakan kopi peranakan yang dikenal sebagai kopi ternama di zaman penjajahan Belanda. "Kopi peranakan itu, kopi yang dikenal di zaman Batavia dulu yang merupakan perpaduan Belanda, Cina dan Indonesia," terangnya.
Adapun Warung Koffie Batavia Medan ini merupakan gerai ke-11 di Indonesia setelah suksea merambah pasar di Jakarta, Balikpapan, Surabaya, Bali, Makassar dan Pekanbaru.