Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Tim Pemenangan DJOSS (Djarot-Sihar), Sutrisno Pangaribuan menyebut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang diusung oleh PDIP itu sering diterpa hoax. Namun, ia menyebut isu tersebut malah menguntungkan pasangan DJOSS.
Dia menyebut ada beberapa isu yang ditujukan kepada DJOSS. Pertama, tentang calon kepala daerah impor. Kedua, Djarot hanya akan jadi Gubernur Sumut hanya satu tahun. Karena, akan dijadikan menteri pada pemerintahan priode kedua.
Anggota DPRD Sumut ini menilai isu demi isu dimunculkan sebagai upaya menggiring opini masyarakat agar mengalihkan dukungan dari Djarot-Sihar.
"Isu Djarot hanya jadi gubernur selama setahun dan kelanjutannya Sihar yang akan menjadi gubernur akan menimbulkan sentimen primordial," jelas Sutrisno, Sabtu (14/4/2018)
Dia meyakini pembuat isu tersebut ingin menciptakan situasi berbahaya jika Djarot Sihar menang. Di mana, mereka khawatir akan penerimaan masyarakat Sumatera Utara yang semakin meluas.
Pembuat isu semakin panik melihat grafik pengenalan, kepercayaan, dan pilihan masyarakat Sumatera Utara yang meroket terhadap Djarot-Sihar," paparnya.
"Isu hoax yang dilemparkan itu malah menimbulkan manfaat bagi DJOSS. Bahkan dapat dijadikan energi positif untuk meraih dukungan.
Pertama, pembuat isu semakin yakin bahwa Djarot-Sihar akan memenangi kontestasi pilgubsu. Kedua, Pilpres yang juga masih jauh pun diyakini oleh pembuat isu akan dimenangkan Jokowi, sehingga Djarot akan diangkat jadi menteri," bebernya.
Kata dia, pembuat isu secara sengaja mengasosiasikan pendukung Djarot-Sihar sama dengan pendukung Jokowi. Sekali lagi tujuannya untuk membangun sentimen negatif, ternyata Djarot-Sihar semakin diuntungkan.
"Penerimaan semakin meluas karena Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus beserta seluruh elemen pendukung, relawan, simpatisan, tim pemenangan, partai pengusung dan pendukung tidak pernah menggunakan negative campaign maupun black campaign," akunya.
Jika mengikuti alur pikir pembuat isu tersebut, maka sesungguhnya kemenangan Djarot-Sihar sudah di depan mata. Berdasarkan survei Indo Barometer yang dirilis pada 23 Maret 2018, ternyata 66,4% pemilih Sumatera Utara menginginkan Jokowi terpilih kembali dengan tingkat kepuasan 72,7%. Apabila pengelompokan pemilih ini betul- betul sebangun dengan pemilih Djarot Sihar, istilah sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui akan terwujud.
Kepada seluruh relawan, simpatisan, tim pemenangan, partai pengusung, partai pendukung, bahkan kepada setiap pemilih yang telah bergerak, berjuang bersama Djarot-Sihar, diharapkan terus meyakinkan pemilih Sumatera Utara bahwa Djarot-Sihar serius menjadi "pelayan" di Sumatera Utara.
"Kita berkewajiban menghadirkan pilkada yang menggembirakan tanpa fitnah dan hoax," ujar Sutrisno.