Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Politikus PPP Abraham 'Lulung' Lunggana sedang mempertimbangkan pindah partai. Lulung menyebut partainya menutup diri. PPP membantah pernyataan Lulung.
Sekjen PPP Arsul Sani mengungkap, pasca islah, sudah ada upaya untuk merangkul Lulung dan tokoh-tokoh lain yang sempat berseberangan. Upaya tersebut dijalankan sesuai amanat muktamar PPP, yang memerintahkan DPP islah dengan semua pihak.
Arsul Sani, ditemani Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PPP Suharso Monoarfa dan pengurus DPP PPP lainnya menemui Lulung, lebih dari 6 bulan lalu. Dalam pertemuan itu, Arsul memberikan tawaran kepada Lulung.
"Kepada Haji Lulung kita tawarkan agar dia masuk ke DPP, naik pangkat, ada di jajaran ketua DPP. Kan dia ketua DKI, kita jadikan dia naik jadi koordinator wilayah, misalnya Jakarta-Banten. Wilayah binaan dia tidak hanya sekadar DKI Jakarta. Kemudian kita tawarkan nyaleg DPR RI, dari dapil mana di Jakarta yang dia mau, dan dia nomor satu," kata Arsul, Selasa (17/4).
Arsul juga memberi opsi Lulung tetap nyaleg di DPRD DKI. PPP akan memberi nomor urut satu di dapil pilihan Lulung.
Lulung, menurut Arsul, menolak tawaran itu. Ada sejumlah permintaan yang diajukan Lulung.
"Lulung mintanya dia dikembalikan ke ketua DPW PPP DKI. Yang kedua dia itu mau nyalon di DPRD DKI dan kalau nanti PPP dapat posisi pimpinan DPRD lagi, ya, maka harus dia yang jadi," beber anggota Komisi III DPR ini.
Arsul mencoba mengalah. Permintaan Lulung soal kursi pimpinan DPRD DKI dipenuhi. Namun Lulung tetap diminta masuk ke jajaran DPP PPP.
"Saya minta teman-teman DPW DKI ngalah, terutama Pak Abdul Azis ketua DPW PPP DKI sekarang. Lulung struktural naik Nasional. Oleh karena dia mau nyalon DPRD-nya DKI, kalau PPP dapat kursi pimpinan biarlah Lulung yang jadi, Ketua DPW PPP jadi ketua fraksi," ujar Arsul.
Namun Lulung tak mau. Dia tetap ingin menjabat Ketua DPW DKI. Arsul yang sudah mengalah pun tak mau memberi tawaran lebih jauh lagi.
"Itu nggak cengli di situ lah. Kami sudah ngalah, walaupun Anda (Lulung -red) bukan ketua DPW... karena lulung kan orang hebat, kehebatan dia itu harus dimanfaatkan untuk membina PPP di tingkat nasional. Ketua DPRD DKI pun tidak kita larang, kursi pimpinan kita berikan. Ya kita tahu lah, take home pay anggota DPR lebih besar dari DPRD DKI," ujar Arsul.
"Jadi yang mau kita bilang, kita udah ngalah nih, yang ente minta kita kasih satu deh, lalu ente kita muliakan, naik pangkat. Jadi nggak benar kita menutup diri," imbuh Wakil Rakyat dari Pekalongan ini. (dtc)