Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Indonesia meraih penghargaan kedua atas penyelenggaraan World Interfaith Harmony Week (WIHW) 2018 di Jakarta pada Februari lalu. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein.
Informasi itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina, Andy Rachmianto. Penghargaan itu diberikan Raja Yordania pada Selasa (24/4/2018).
"Penghargaan ini diterima oleh Pendeta Jacklevyn Manuputty, mewakili Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Prof Dr Din Syamsuddin, bertempat di Istana Husseiniyah, di Amman," ujar Andy lewat keterangan tertulis kepada detikcom, Rabu (25/4/2018).
Andy mengatakan, WIHW dibentuk berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB No A/65/PV.34 untuk menyelenggarakan pekan keselarasan antar-agama di seluruh dunia. Kegiatan ini diusulkan pada tahun 2010 oleh Raja Abdullah II dan Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania.
"Kegiatan dalam rangka WIHW dilaksanakan pada bulan Februari setiap tahunnya dan bertujuan untuk mempromosikan kerukunan umat tanpa memandang dasar keimanan masing-masing," kata Andy.
Andy mengatakan, dalam pelaksanaannya Februari 2018 lalu, para juri WIHW menerima 88 aplikasi yang terseleksi dari 1.232 kegiatan dan memutuskan tiga pemenang, yaitu Interfaith Center of Melbourne (Australia) dengan kegiatan berjudul 'Who and Where Are We in a Changing World?'.
"Pemenang kedua dari UKP-DKAAP (Indonesia) dengan kegiatan Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kesatuan Bangsa bertema 'Rukun dan Bersatu, Kita Satu'," katanya.
"Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kesatuan Bangsa yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo ini, membahas tujuh isu penting seputar kerukunan hidup umat beragama dalam kehidupan berbangsa," kata Andy.
Andy juga menjelaskan, kegiatan yang meraih penghargaan kedua itu dihadiri oleh 450 tokoh lintas agama. Tujuannya sebagai ajang silaturahmi dan membahas seputar permasalahan kerukunan beragama yang ada di Indonesia.
"Untuk mencari solusi bersama, mencegah konflik antar agama, serta mengedepankan dialog yang bertumpu atas ketulusan, keterbukaan dan kejujuran untuk menyelesaikan masalah," katanya.
Andy-pun mengucapan selamat kepada Pendeta Jacklevyn yang mewakili Din Syamsuddin. Andi yang turut hadir pada upacara pemberian penghargaan tersebut, menyampaikan bahwa peran Indonesia dalam membina kerukunan antar umat beragama di Indonesia, saat ini sudah menjadi sorotan dunia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dunia atas capaian Indonesia.
"Indonesia dan Yordania dapat menjadi model penerapan pluralisme dan toleransi agama bagi banyak negara," ujarnya.
Andy juga mengimbau para pemuka agama dan masyarakat di Indonesia untuk terus mempertahankan kerukunan yang telah terjaga dengan baik serta menurunkannya kepada generasi muda dan menularkan kepada masyarakat di belahan dunia lainnya, melalui perilaku bermasyarakat yang berdasarkan Pancasila.
"Kekuatan kerukunan antar umat di seluruh dunia saat ini sedang diuji dengan berbagai musibah yang mengatasnamakan agama. Keragaman yang dimiliki Indonesia adalah aset berharga yang perlu dilindungi oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga kekuatan peran pemerintah dan masyarakat menjadi penting sebagai penjaga toleransi dan pluralisme dalam menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang harmonis," jelasnya. (dtc)