Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ibrahim Nasrallah berhasil memenangkan hadiah internasional untuk fiksi Arab lewat novelnya yang berrjudul 'The Second War of the Dog'. Novel karya penulis asal Palestina itu dipuji tim dewan juri penghargaan bergengsi di dunia tersebut.
'The Second War of the Dog' adalah novel dystopia yang berada di negara tanpa nama. Novelnya fokus terhadap karakter bernama Rashid yang melawan rezim ekstremis materialistis dan tidak bermoral.
Ketua tim dewan juri Ibrahim Al Saafin memuji novelnya lantaran penggunaan teknik yang diambil dari genre fantasi dan fiksi ilmiah.
"Novelnya menunjukkan kecendrungan kebrutalan yang melekat dalam masyarakat," ujarnya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (26/4).
Ibrahim Nasrallah adalah penulis yang telah menerbitkan empat novel dan satu buku kumpulan puisi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Novelnya yang berjudul 'Time of White Horses' terpilih untuk Hadiah International 2009 untuk Fiksi Arab.
Lahir dari orang tua Palestina pada 1954 silam, keluarganya terpaksa keluar dari Palestina di tahun 1948. Ia menghabiskan masa kecilnya di kamp pengungsi Al-Wehdat Palestina di Amman, Yordania sebelum pindah ke Arab Saudi.
Penghargaan yang memberikan hadiah terhadap karya fiksi terbaik berbahasa Arab itu diseleksi antara Juli 2016 dan Juni 2017. Karya sastra Arab lambat laun dikenal publik dunia.
Contohnya saja Ahmed Saasawi asal Baghdad yang menang di tahun 2014, karyanya kini telah diterjemahkan ke dalam 14 bahasa. (dtc)