Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komunitas masyarakat Tamil di Medan merupakan bagian dari kemajemukan masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya. Kedatangan masyarakat Tamil di Medan, sebagian di antaranya untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan Tembakau Deli di Sumatera Timur pada abad ke-19.
Dari aspek agama, masyarakat Tamil di Medan maupun Sumatera Utara, terbagi atas Hindu, Buddha, Katolik, Kristen dan Islam. Secara khusus, meski jumlahnya terbilang kecil, masyarakat Tamil Muslim, cukup solid.
Antropolog dari USU, Zulkifli Lubis, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (27/4/2018) mengatakan, dalam riset yang pernah ia lakukan, masyarakat Tamil Muslim di Medan berasal dari India Selatan.
Sejak tahun 1887 masyarakat Tamil Muslim di Medan, telah membentuk organisasi keagamaan bernama South Indian Moslem Foundation And Walfare Commitee. Ini membuktikan keberadaan Tamil Muslim sejak abad ke-19 itu sudah cukup solid, kata Zulkifli.
Masyarakat Tamil Muslim mendapat hibah berupa dua bidang tanah dari Sultan Deli yang digunakan untuk membangun Masjid dan perkuburan. Ada dua Masjid dan perkuburan yang dibangun. Masing-masing di Jalan Kejaksaan Kebun Bunga dan Jalan Zainul Arifin, Medan.
Ditambahkan Zulkifli, kini konsentrasi masyarakat Tamil Muslim itu ada di sejumlah tempat di Medan dan sekitarnya. Antara lain, Kampung Madras Kesawan, Kebun Bunga (Jalan Kejaksaan), Jalan Mangkubumi, Tanjung Sari, Medan Sunggal, Kampung Lalang, Langkat, Batang Kuis, Pertumbukan (Deli Serdang).
Zulkifli menambahkan dalam sebuah penelitian disebutkan pada tahun 1986 ada 30.000 warga Tamil di Sumatera Utara dengan komposisi 66 % Hindu, 28 % Buddha, 4,5 % Katolik dan Kristen, sedangkan yang muslim sebesar 1,5 %. "Jumlah itu sekarang tidak bisa terupdate, karena sejak 1930 sensus penduduk tidak lagi menggunakan kategori etnik," katanya.