Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengingatkan kepolisian dalam menjaga stabilitas harga pangan, khususnya beras. JK meminta polisi membedakan stok beras dan manipulasi beras.
"Tentu harus dibedakan antara stok gudang dengan manipulasi, hati-hati. Karena kalau beras selalu, semuanya harus banyak disimpan, jangan semuanya dianggap melanggar karena bisa menimbulkan orang tidak mau simpan beras," ujar JK saat memberi sambutan di acara Apel Kasatwil Polri 2018 di Auditorium PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
"Maka sekali lagi saya katakan harus dibedakan yang mana mereka dagang, yang mana mereka yang manipulatif. Memang tidak mudah tapi beda. Supaya semua juga mengetahui apa perbedaannya," imbuhnya.
Sebelumnya, JK juga sempat mengingatkan Polri untuk selalu menjaga rasa aman untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Menurut JK, apabila ekonomi baik maka dunia usaha akan berjalan dengan baik.
"Kenapa orang banyak berusaha di Singapura atau pun (di negara lain), karena merasa aman. Tentu harapan kita kepolisian TNI, selalu memberikan rasa aman sehingga ekonomi kita tercapai," tuturnya.
JK mengatakan ekonomi yang berjalan tidak baik akan memberi dampak buruk terhadap kehidupan sosial dan politik. Contohnya, menurut JK, salah satunya banyaknya pengangguran yang mengganggu ketertiban.
"Kalau kurang pekerjaan banyak menganggur, maka pengangguran ini membuat keributan. Kalau orang asyik bekerja pasti kejahatan berkurang karena itu maka penting kita menjaga agar dunia industri, dunia kerja terjaga, dan itu pasti mengurangi kejahatan2 yang terjadi," kata JK.
"Begitu juga apabila ekonomi kita berjalan maka secara sosial politik akan lebih tertib dengan baik," imbuhnya. (dtc)