Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Gaza - Tanah gersang dan panasnya terik matahari tak meredamkan semangat warga Gaza yang berapi-api. Puluhan ribu manusia memadati luasnya tanah perbatasan di Khan Younis, sebelah Timur Gaza. Bukan tanpa tujuan, mereka memiliki tekad untuk menuntut agar dunia tahu.
Selama puluhan tahun mereka terusir dari tanah sendiri sejak pendudukan Israel.
Aksi bertajuk Al-Awdah March telah berlangsung setiap pekannya dan berulang di tiap Jumat berturut-turut. Memasuki minggu ke-5, warga Gaza kembali menggerakkan aksi besar Al-Awdah March atau Great March of Return. Aksi ini dilatarbelakangi keinginan warga Palestina kembali ke tanah kelahirannya sejak pendudukan Israel pada 1948.
"Misi dalam aksi ini adalah mengajak seluruh umat dunia berdiri bersama kami untuk mendapatkan kebenaran dan hak kami dari Israel," ujar Faqar, salah satu peserta aksi.
Korban jiwa pun kembali jatuh pada Jumat (4/5/2018). Melansir dari Kementerian Kesehatan Palestina, aksi besar di batas Gaza itu telah mengakibatkan 4 orang tewas dan sedikitnya 950 orang terluka.
Pertumpahan darah terjadi lagi dan lagi. Sejak pekan pertama, Jumat (30/3/2018), selalu ada korban meninggal di tanah perbatasan Gaza dan Israel setiap pekannya. Upaya memperjuangkan perdamaian tak kunjung disambut baik. Israel justru tak berhenti melawan protes warga Gaza dengan peluru-peluru tajam.
Di posko medis darurat yang berada tak jauh dari lokasi aksi, beberapa peserta aksi dilarikan dengan tergopoh-gopoh. Luka dan kucuran darah terlihat di beberapa bagian tubuh mereka. Raungan pasien dewasa dan tangisan anak memenuhi seisi tenda medis tersebut, berpadu dengan sirine ambulans di luar tenda.
Kegentingan amat terasa di Posko Medis Aksi Cepat Tanggap (ACT) di perbatasan Gaza-Israel Jumat lalu. Baik relawan dokter dan perawat lokal ACT tidak henti-hentinya melayani korban luka dari aksi Al-Awdah March.
Koordinator Relawan Medis ACT di Palestina, dr. Yassin mengungkapkan, Posko Medis ACT menampung belasan hingga puluhan pasien dalam sekali waktu. Sementara para relawan dokter dan perawat ACT menangani setidaknya 506 kasus luka ringan pada aksi Al-Awdah March, sepanjang hari Jumat itu.
"Kami juga menangani 6 pasien yang mengalami luka berat. Mereka kami bawa ke rumah sakit dengan menggunakan dua mobil ambulans yang bersiaga di dekat posko medis kami," terang Yassin.
Ia menambahkan, Posko Medis ACT di lapangan dilengkapi oleh persediaan obat-obatan yang memadai. Menurutnya, masifnya layanan medis darurat di tengah aksi Al-Awdah March tidak terlepas dari dukungan penuh masyarakat Indonesia untuk warga Palestina.
"Hari ini kita ada di Al Awdah March dan menyelenggarakan layanan medis gratis di sini, didukung oleh ACT dan masyarakat Indonesia. Kalian juga senantiasa bantu warga di Jalur Gaza khususnya, dan warga Palestina pada umumnya. Ini adalah bentuk kepedulian yang tulus dari masyarakat Indonesia. Terima kasih banyak," ungkap Yassin penuh syukur.dtc