Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Kenaikan harga pangan di tanah air masih sulit dihindari meskipun pasokan pangan dalam kondisi cukup. Kondisi ini sering dikaitkan dengan keberadaan mafia pangan yang melakukan penimbunan stok hingga mengendalikan harga.
Mengenai permasalahan tersebut, Direktur Bulog Budi Waseso (Buwas) punya cara jitu. Yaitu dengan menggunakan jaringan 'militer' untuk pengawasan pangan agar tidak dipermainkan oleh segelintir orang.
Buwas yang juga mantan Ketua BNN akan menggunakan jaringan penegak hukum untuk mengawasi jalur distribusi pangan terutama beras.
"Tapi bagaimanapun kan saya mantan penegak hukum saya punya jejaring untuk memantau itu (permainan harga pangan) iya kan, tapi saya akan bekerjasma dengan Kepolisian TNI," kata dia di kantornya Rabu (9/5).
Ia menjelaskan, masalah pangan tentu tidak akan menjadi masalah bila tidak ada segelintir orang yang mempermainkan harga. Karena stok dan suply saat ini Buwas katakan masih cukup.
"Intinya masalah pangan tentunya nggak bakal ada masalah tatkala tidak dipermainkan," ujar dia
Berdasarkan data kata Buwas hingga saat ini realisasi pengadaan gabah/beras oleh Perum Bulog sebesar 667.852 ton atau 30% dari total target sampai dengan Juni 2018 sebesar 2,2 juta ton. Dengan stok beras bulog yang mencapai sekitar 1 juta ton.
Target penyerapan ini akan terus diupayakan mengingat potensi panen masih cukup besar, terutama di 10 provinsi sentra, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. (dtf)