Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Gunung Merapi pagi ini menyemburkan asap putih setinggi 5 kilometer (km). Dari sisi ekonomi, bisnis di sektor pariwisata dianggap paling berpotensi merugi akibat kejadian tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan sektor pariwisata paling terdampak secara negatif dari kejadian itu, dikarenakan aktivitas ekonomi terbesar di sana berkecimpung di bidang pariwisata.
"Pasti ada dampaknya, tapi yang paling terasa memang di pariwisata. Pariwisata kan yang paling besar kontribusinya, kalau bicara aktivitas ekonomi di daerah sana," katanya, Jumat (11/5).
Hanya saja dia belum punya hitung-hitungan potensi kerugian akibat erupsi Gunung Merapi. Tapi yang jelas orang-orang yang ingin destinasi ke daerah sekitar Merapi jadi terganggu.
"Agak sulit ya menghitungnya. Tapi ya pasti akan berdampak, terutama yang pariwisata, apalagi ini kan mendekati hari raya (IdulFitri), lagi padat-padatnya orang juga pada mau ziarah, mau apa ke sana," jelasnya.
Ditambah, Gunung Merapi memiliki cakupan luas, meliputi beberapa kabupaten. Oleh karenanya dampak yang diakibatkan juga bisa meluas.
"Dampaknya pasti akan banyak ya, karena kan daerah di sana kan juga daerah wisata, bahkan akses ke Solo dan sekitarnya. Itu kan Merapi mulai Solo, Yogyakarta, sampai Semarang, kan daerah yang berdekatan secara ekonomi dengan lokasi Gunung Merapi," lanjutnya.
Terganggunya kegiatan pariwisata juga memberikan efek kepada sektor-sektor terkait pariwisata. Sektor-sektor tersebut juga ikut berpotensi terkena dampak negatif.
"Makanya hotel itu okupansinya pasti drop. Kalau kita bicara pariwisata itu satu paket dari pesawat, hotel, tempat destinasi. Lalu kena UKM juga kan, karena hotelnya nggak beroperasi, kita (hotel) nggak belanja tuh. UKM juga kena entah yang jualan sayur, daging segala macam, supplier hotel pasti akan terdampak juga," tambahnya.(dtc)