Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ponorogo - Megengan memang identik dengan tradisi menyambut datangnya bulan Ramadan. Namun kali ini ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Desa Bareng, Kecamatan Babadan menggelar acara megengan yang dikemas dengan pertunjukkan reog santri.
Tradisi megengan ini tidak hanya diikuti oleh para siswa namun juga diikuti para wali murid, guru serta warga sekitar sekolah.
Diawali dengan penampilan reog santri yang berkeliling desa sembari warga membawa berbagai makanan seperti tumpeng, ayam bakar dan jajanan pasar sembari membaca sholawat nabi. Acara kemudian dilanjutkan di masjid sekolah dengan baca doa dan makan bersama.
"Setiap menjelang Ramadhan kami memang biasa dengan acara megengan, tapi kali ini berbeda karena ada penampilan reog santri," tutur Kepala Desa Bareng, Makmur Khafid Rosidi kepada detikcom, Selasa (15/5/2018).
Menurutnya, penampilan reog santri ini diharapkan bisa membuat masyarakat menyadari bahwa budaya dan agama bisa jalan beriringan. "Hadirnya reog santri menunjukkan budaya dan agama bisa berjalan beriringan," terang Makmur.
Sementara itu, pengurus MI Bareng, Lutfi Hadi Aminudin mengatakan megengan ini merupakan acara ngalap berkah atau mencari berkah dari Sang Pencipta.
"Megengan ini supaya dapat ridho dari sang maha kuasa sekaligus menggabungkan adat budaya Jawa dengan nilai-nilai keislaman," jelasnya.
Lutfi pun mengaku senang siswanya mampu menjaga kelestarian budaya nenek moyang yang dibalut dengan nilai-nilai Islam.
"Jika biasanya reog diisi dengan acara minum-minuman alkohol, kalau reog santri kan tidak. Setiap pemain perempuan memakai hijab, pakaiannya santun dan tidak meninggalkan kaidah Islam," pungkasnya.dtc