Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Delegasi DPR RI dipimpin Wakil Ketua Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah melakukan kunjungan persahabatan (muhibah) ke Cape Town, Afrika Selatan untuk melakukan second-track diplomacy antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Agenda kunjungan berlangsung tiga hari mulai 14 hingga 16 Juni di Cape Town yang merupakan ibukota legislatif Afrika Selatan.
"Muhibah ini bermakna diplomasi antar parlemen dan juga memperkuat hubungan historis Nusantara dengan Afrika Selatan yang usianya telah lebih dari tiga abad," kata Fahri Hamzah dalam keterangan tertulis Jumat (18/5/2018).
Delegasi parlemen Indonesia terdiri dari Wilgo Zainar (F-Gerindra), Jazilul Fawaid (F-PKB), Muslim Ayub (F-PAN), Zainut Tauhid (F-PPP), Tamsil Linrung (F-PKS), Syafruddin Suding (F-Hanura), Akbar Faizal (F-Nasdem), serta diikuti oleh tenaga ahli, dan Setjen DPR.
Fahri yang juga sebagai Ketua Tim Implementasi Parlemen Modern di DPR RI menjelaskan bahwa peran parlemen sebagai Wakil rakyat di Afrika Selatan benar-benar nampak meskipun mereka baru pada fase 'belajar' demokrasi pascaapartheid.
"Perdebatan tentang hak-hak rakyat baik minoritas dan mayoritas berjalan keras tapi mereka menjaga alam demokrasi kondusif. Mereka juga memodernisasi parlemennya dengan baik," ujar Fahri.
Selain dengan Parlemen Afrika Selatan, delegasi DPR RI juga menapak tilas sejarah penyebaran Agama Islam di Afrika Selatan yang dilakukan pendakwah Nusantara.
Mereka adalah Syekh Yusuf Al-Makassari asal Makassar, Syekh Ismail Dea Malela asal Sumbawa (NTB) dan Tuan Guru asal Tidore. Fahri mengatakan pada masa kolonial Belanda, mereka diasingkan dari Nusantara ke Simons Town dan Cape Town, Afrika Selatan.
Kemudian menjadi tokoh bahkan dianugerahi gelar pahlawan di tanah baru yang mereka huni dan menjadi akar terbentuknya komunitas muslim hingga hari ini.
Delegasi DPR RI yang dipimpin politisi dari PKS itu juga melakukan napak tilas ke makam Ismail Dea Malela, anak dari Dea Kuasa, syekh dari Sumbawa asal Bugis yang dipenjara oleh Kolonial Belanda di Simons Town, Afrika Selatan, kemudian menyebarluaskan agama Islam dan menjadi ulama di negeri ini.
Selama di Afrika Selatan, delegasi DPR RI sempat melakukan pertemuan dengan Komite Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial Parlemen Afrika Selatan di Cape Town, Rabu (16/5/2018). Pertemuan itu sendiri membicarakan penguatan hubungan diplomatik kedua negara
Sebelumnya, delegasi DPR RI mengunjungi Heritage Museum di Simons Town yang dikelola oleh sebuah keluarga Muslim keturunan India pada Selasa (15/5/2018).
"Museum ini menjaga memori masa-masa kelam Apartheid dan berkembangnya agama Islam di Afrika Selatan dan menjadi hidayah penerang Afrika Selatan hingga kini," kata Fahri.
dtc