Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren positif. Pada sesi perdagangan Jumat (25/5/2018) IHSG ditutup menguat 29 basis poin atau sebesar 0,5% di level 5.975. level tertinggi berada di level 6.003 dan level terendah berada di level 5.949.
Analis Lotus Andalan Sekuritas Gunawan Benjamin mengungkapkan, tren positif pasar saham Indonesia terus berlanjut dalam tiga hari terakhir.
Sementara, Bursa Wallstreet pada sesi perdagangan yang sama justru melemah dimana Dow jones Industrial Average melemah 0,3%, Nasdaq melemah 0,21%, NYSE melemah 0,36% dan S&P 500 melemah 0,2%.
"Penurunan mayoritas saham di bursa Wallstreet hari ini disinyalir oleh sikap Donald Trump yang akan melakukan penyelidikan keamanan nasional terhadap impor kendaraan sehingga mayoritas saham-saham otomotif di bursa Wallstreet mengalami kejatuhan yang cukup dalam," kata Gunawan.
Tak hanya itu, pembatalan pertemuan Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un direspons negatif oleh investor. Pembatalan ini membuat investor lebih melakukan aksi wait and see menyikapi pertemuan penting kedua negara ini.
Secara teknikal, IHSG pada perdagangan akhir pejan ini menunjukkan posisi jenuh beli seiring dengan kenaikan indeks saham beberapa hari yang lalu.
"Bahkan diperdagangan Kamis kemarin, IHSG sempat meroket mendekati 3%. Sehingga pada hari ini sebenarnya IHSG itu rawan terkoreksi," jelasnya.
Namun dengan sejumlah sentimen positif seperti pengesahan UU terorisme, IHSG sepanjang sesi perdagangan mampu di perdagangkan di teritori positif meskipun sejumlah indeks global melemah.
Selain itu, Pergerakan Nilai tukar Rupiah justru kembali melemah terhadap dolar AS. Rupiah hari ini di perdagangkan di kisaran 14.160 per dolar AS.
Meskipun pada perdagangan kemarin Rupiah sempat menguat sesaat setelah pasar merespon positif kehadiran Gubernur Bank Indonesia yang baru, Ferry Warjiyo. "Diharapkan kedepannya, Bank Indonesia mampu lebih bersikap preventif dan responsifterhadap pasar keuangan Indonesia," pungkasnya.